OPINI
Liberalisasi Menghancurkan Generasi, Butuh Sinergi Tiga Peran
Ketika kehamilan tak diinginkan hasil dari perbuatan zina, maka aborsi menjadi pilihan lantaran pasangan belum mampu bertanggungjawab menikahinya.
Terlebih dalam sistem sekuler ini, dimana kebebasan sangat diagungkan. Adanya paham liberalisasi yang bersumber dari barat, telah mengajarkan kepada generasi muda untuk bebas berbuat tanpa mempertimbangkan aturan agama.
Sehingga memberi ruang kebebasan pada generasi muda untuk melakukan kemaksiatan yang mencabut fitrah manusia.
Selain itu, merosotnya nilai agama menyebabkan keimanan semakin menipis. Meski mayoritas muslim, namun keislaman lebih tampak sebatas ritual ibadah semata.
Rajin shalat dan bisa baca Quran, bagi sebagian orangtua itu sudah cukup. Tapi, pacaran yang merupakan salah satu pintu menuju zina, dianggap tak masalah.
Dengan dalih, tak apa pacaran yang penting bisa jaga diri. Setan mana peduli?
Dia akan dengan senang hati terus menggoda manusia hingga terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Disinilah pentingnya keimanan, sebab dengan penanaman keimanan yang kokoh dan keterikatan terhadap aturan-Nya bisa menjadi rem bagi seorang muslim dari berbagai kemaksiatan termasuk perzinaan.
Tak adanya kepedulian masyarakat ketika maksiat terjadi, bersikap membiarkan dan masa bodoh dengan prinsip tak mencampuri urusan orang lain, menjadi pegangan tiap individu masyarakat.
Akibatnya, tak ada kontrol di tengah-tengah masyarakat. Remaja tak lagi malu ketika mempertontonkan tindakan asusila. Seperti berduaan, berpelukan hingga ciuman.
Ditambah tak adanya sanksi tegas bagi pelaku zina, apalagi remaja yang masih di bawah umur tak dapat dijerat dengan undang-undang yang ada.
Alasan lainnya, karena dalam KUHP perbuatan asusila baru dapat diterapkan pada tindak pemerkosaan atau pasangan yang masih lajang. Sementara seks bebas pada remaja tak masuk dalam kategori tersebut.
Sanksi bagi mereka hanya wajib lapor dan pembinaan. Akibatnya tak ada efek jera. Kembali lagi melakukan hal serupa. Maka, wajar jika seks bebas tak ada hentinya.
Sinergi Tiga Peran
Kondisi kerusakan generasi muda saat ini tentu harus menjadi perhatian yang serius bagi kita semua, baik itu orang tua, masyarakat maupun negara.
Keluarga, sebagai sekolah utama dan pertama bagi anak-anaknya, wajib menanamkan akidah Islam dan mendidiknya agar memiliki kepribadian Islam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Hamsina-Halik-Pegiat-Literasi-Revowriter-Opini-soal-Harga.jpg)