TOPIK
Minyak Goreng Langka
-
Belasan mahasiswa ini sidak bersama Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Mamasa dan sejumlah aparat keamanan.
-
UMKM tersebut tetap bertahan di tengah kelangkaan minyak goreng yang saat ini masih terjadi.
-
Sidak ini dilakukan di sejumlah toko retail, pasar tradisional dan toko tradisional bersama aparat keamanan, TNI-Polri.
-
"Minyak goreng sekarang sulit didapatkan masyarakat, jadi harus ada edaran dari dinas terkait untuk menekan harga," kata Yermia.
-
Seluruh pelaku usaha UMKM tersebut dapat satu jeriken minyak goreng isi lima liter dengan harga Rp 70 ribu.
-
Pelaku UMKM Mamuju yang bergerak di industri pengolahan saat ini sangat mengeluhkan kelangkaan minyak goreng.
-
"Kami lihat ada tertempel di kemasan literanya, tertempel disitu isi 1800 ml, padahal yang asli itu isi 1600 ml," ujarnya.
-
Pantuan Tribun-Sulbar.com, warga antre depan toko demi mendapatkan minyak goreng.
-
Owner Hikma Bakery Mamuju, Sukmawati M Asnur mengaku, kelangkaan minyak goreng sangat berdampak pada proses produksi usahanya.
-
Warga Sumare itu mengatakan, dirinya sudah keliling dari pasar tradisional hingga pasar moderen namun tidak dapat minyak goreng.
-
Menurutnya, sejak kebijakan harga minyak turun menjadi Rp 14 ribu per liter minyak goreng sudah mulai langka.
-
Mereka rela antre hingga ke jalan demi mendapatkan minyak goreng kemasan yang saat ini langka di Kabupaten Mamuju.
-
Para pedagang pun kebingunan dengan kondisi kelangkaan minyak goreng subsidi tersebut.
-
Perihal kapan stok minyak goreng kembali tersedia, pria tersebut tidak bisa memastikan.(*)
-
Dikatakan, stok minyak goreng yang masuk terbatas pedagang hanya mendapat satu sampai dua dos.
-
Pedagang pun berharap agar distributor tetap memberikan minyak goreng bersubsidi meski tidak memiliki NPWP.
-
Kelangkaan minyak goreng menyusul setelah adanya kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu oleh pemerintah pusat.