minyak goreng langka
Cerita Owner Hikmah Bakery Mamuju, Usaha Terkendala Akibat Minyak Goreng Langka
Owner Hikma Bakery Mamuju, Sukmawati M Asnur mengaku, kelangkaan minyak goreng sangat berdampak pada proses produksi usahanya.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Cerita pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Mamuju mengeluhkan kelangkaan minyak goreng.
Owner Hikma Bakery Mamuju, Sukmawati M Asnur mengaku, kelangkaan minyak goreng sangat berdampak pada proses produksi usahanya.
"Terus terang saya sudah kewalahan, karena sudah tidak ada sama sekali minyak goreng," ungkap Sukma, kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (19/2/2022).
Usahanya, kata dia, sangat terdampak karena mengandalkan minyak goreng untuk membuat produksi roti.
Dalam sehari, Sukmawati membutuhkan 10 liter minyak goreng untuk jalankan usahanya.
"Terpaksa kita harus kurangi produksi dari 50 kilogram menjadi 35 kilogram per harinya, karena memang faktor minyak goreng," pungkasnya.
Sementara, saat ini minyak goreng dibatasi hanya satu liter per orang saat belanja di toko moderen atau di pasaran.
"Jadi saya harus keliling cari minyak goreng, sampai dapat untuk dipakai membuat roti," jelasnya.
Sukma mengaku, masih biasa mendapatkan pedagang menjual minyak goreng sampai Rp 60 ribu per dua liter.
"Saya kemarin beli minyak masa di kasi harga mahal, sementara sudah ada aturan dari pemerintah," tandasnya.
Ia berharap, pihak Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Mamuju membangun komunikasi ke ritel moderen untuk membantu pelaku UMKM.
"Kita hanya butuh ini minyak goreng sesuai dengan yang kami butuhkan untuk produksi, karena UMKM sangat membantu roda ekonomi," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman