Pengendara Tewas
Lupa Nyalakan Lampu Weser Berujung Maut, Hadi Kusuma Tewas Ditusuk di Jalan
Di jalan, sering kita jumpai keributan atau perkelahian akibat kelalain berkendaraa. Paling sering adalah belok tanpa nyalakan weser.
Ringkasan Berita:
- Hadi Sukma Jaelani tewas ditusuk setelah ditegur pelaku karena berbelok tanpa menyalakan lampu sein.
- Perkelahian terjadi di depan minimarket hingga korban ditusuk di bagian dada.
- Pelaku kabur ke Ciwidey sebelum ditangkap dan dijerat Pasal 351 serta 338 KUHP.
TRIBUN-SULBAR.COM - Lampu weser atau lampu sein punya perang sangat penting dalam berkendaraa.
Lampu sein sangat penting dalam mengurasi resiko kecelakaan lalu lintas.
Fungsinya untuk memberi tahu kepada pengendara lain kita akan belok, berpindah jalur, hati-hati dan berhenti di pinggi jalan.
Baca juga: Menkeu Purbaya Tolak Pembayaran Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibebankan ke APBN
Di jalan, sering kita jumpai keributan atau perkelahian akibat kelalain berkendaraa.
Paling sering adalah lalai saat berbelok atau merubah arah, pengendara tidak menyalakan lampu sein.
Hal ini selalu menimbulkan gesekan antar pengendaraan bahkan ada saling mencelakai.
Baru-baru ini, nyawa seorang pengedara di melayang gegara tak menghidupkan lampu sein saat berbelok.
Korban bernama Hadi Sukma Jaelani.
Hadi Kusuma tewas ditusuk oleh pengendara lain inisial A di wilayah Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (21/11/2025) pukul 21.30 WIB.
Pelaku kini telah ditahan dan tampangnya sempat dihadirkan dalam konferensi pers di Satreskrim Polrestabes Bandung, Minggu (23/11/2025).
"Kejadiannya bermula saat korban menggunakan sepeda motor melintas di wilayah Bundaran Pasar Kordon. Lalu, korban berpapasan dengan pelaku A yang kemudian si pelaku ini menegur korban gara-gara belok tanpa menyalakan lampu sein," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Anton, Minggu (23/11/2025).
Korban yang kesal kemudian mengejar pelaku dan terjadilah perselisihan di depan sebuah minimarket.
Lanjut Anton, perkelahian itu berujung pada tewasnya Hadi.
"Korban ditusuk dan terjatuh bersimbah darah sebelum dinyatakan meninggal. Lukanya sih hanya satu tusukan tapi di dada menembus jantung," ujarnya.
Pelaku Kabur Sembunyi di Ciwidey
Pelaku A ini langsung pulang setelah kejadian. Dia kemudian bercerita ke ayahnya.
Ayahnya pun meminta si A untuk pergi dahulu yang ternyata menginap di rumah temannya.
"Keesokan harinya atau Sabtu (22/11/2025) pukul 14.00 WIB, pelaku pergi lagi ke tempat kerjanya di apotek dan pukul 20.00 WIB, dia pergi ke Ciwidey untuk menemui teman sekaligus bersembunyi dari kejaran polisi.
Di sana kami berhasil menangkap pelaku," kata Anton.
Anton menyebut, A kesal kepada korban karena belum menerima permohonan maafnya.
Pelaku juga mengaku dalam pengaruh obat-obatan.
Polisi menerapkan pasal pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan atau pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang ancamannya 15 tahun penjara kepada A. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Mantan Pinca Bank di Mamuju Ditangkap Polisi Kasus Hilangnya Dana Desa Tapandullu Mamuju Rp388 Juta |
|
|---|
| Berkeliaran di Permukiman Warga Topoyo Mamuju Tengah Buaya Panjang 2 Meter Diamankan |
|
|---|
| Kongres PSSI Sulbar di Pasangkayu Dianggap Penuh Kejanggalan dan Tidak Diterima Voters |
|
|---|
| Gubernur SDK Akan Hadiri Musda Golkar, Kenang Masa Berkiprah di Partai Pohon Beringin |
|
|---|
| Modus Ajak Nginap, Pria di Mamuju Diduga Perkosa dan Ancam Bunuh Korban di Ruang Kerjanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/ILUSTRASI-Polisi-ditemukan-tewas-bersimbah-darah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.