Kongres Asprov PSSI
Kongres PSSI Sulbar di Pasangkayu Dianggap Penuh Kejanggalan dan Tidak Diterima Voters
Chairul mengatakan ada kejanggalan saat forum berjalan, dimana Sekum PSSI Sulbar Jupri menyampaikan Statuta 2025 jadi pedoman kongres
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Anggota Askab PSSI Mamuju Chairul menilai terjadi kejanggalan dalam kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulbar di Pasangkayu dirasakan beberapa voters, Sabtu 22 november 2025.
Chairul mengatakan ada kejanggalan saat forum berjalan, dimana Sekum PSSI Sulbar Jupri menyampaikan Statuta 2025 yang baru akan jadi pedoman berjalannya kongres.
"Tentu kita tidak menerima karena statuta yang baru menyampaikan setelah berjalannya kongkres, tetapi peserta kongres mempertanyakan kenapa baru di sampaikan pada saat berjalannya forum," kata Chairul.
Baca juga: Gubernur SDK Akan Hadiri Musda Golkar, Kenang Masa Berkiprah di Partai Pohon Beringin
Baca juga: Pengadilan Negeri Tolak Gugatan Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Majene
Padahal, pengurus PSSI Sulbar mengatakan statuta baru keluar pada bulan 5 Mei tahun 2025, harusnya pengurus menyampaikan ke Ketua Askab masing-masing daerah.
"Ini menjadi kejanggalan dan forum tidak menerima karna selama ini statuta yang lama yang di pedomankan oleh ketua-ketua Askab setiap daerah," ungkapnya.
Begitu juga, saat penentuan Komite Pemilihan (KP) sempat terjadi perdebatan forum di karenakan Sekum PSSI Sulbar sudah menetapkan tiga nama, namun peserta kongres tidak menerima dan peserta kongres meminta secara tegas untuk di usulkan tiga nama yang baru.
"Alhamdulillah tiga nama yang baru di sepakati oleh peserta forum kongres," ujarnya.
Akan tetapi, kembali terjadi keganjalan saat Sekum PSSI Sulbar tidak mengusulkan tiga nama calon Komite Banding Pemilihan (BP), malah lansung di tetapkan dan tidak melibatkan ke peserta kongres.
"Makanya peserta kongres tetap tidak menerima dan seharusnya pemilhan anggota komite BP dapat di sampaikan dan mengusulkan nama-nama calon anggota komite BP," ujarnya.
Selain itu, Sekum PSSI juga menuturkan bahwa yang ikut Piala Suratin itu resmi dan sah untuk memilih. Tapi beda dengan pernyataan Ketua PSSI Sulbar yang mangatakan bahwa itu tidak dapat dilibatkan jadi voters.
"Ini menjadi pertanyaan, harusnya mengabulkan semua yang mengikuti Piala Suratin menjadi peserta penuh dalam pemilihan Ketua PSSI Sulbar," paparnya.
Sehingga, peserta kongres meminta secara tegas untuk pemilahan selanjut kongres dapat di alihkan ke tempat netral. Dalam hal ini menghindari intervensi.
"Kami juga meminta PSSI Pusat untuk segera menangani terjadinya kejanggalan dan ketidak adilan yang dilakukan oleh penggurus PSSI Sulbar," tandasnya.(*)
| Modus Ajak Nginap, Pria di Mamuju Diduga Perkosa dan Ancam Bunuh Korban di Ruang Kerjanya |
|
|---|
| Dosen Unsulbar Nilai Tafsir Menkum soal Putusan MK 114 Berbahaya bagi Kepastian Hukum |
|
|---|
| Hasil Rapat Syuriah PBNU: Hanya Dua Pilihan Gus Yahya, Mundur atau Diberhentikan |
|
|---|
| Gus Yahya Diberi Waktu Tiga Hari Mundur dari Ketua Umum PBNU Jika Tak Ingin Diberhentikan |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Sulbar Hari Ini 22 November 2025: Hujan Ringan-Sedang di Sejumlah Wilayah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Kongres-PSSI-Sulbar-penuh-kejanggalan.jpg)