Opini
Muhammad Aras Prabowo: Tokoh NU Muda Kontemporer Bidang Ekonomi
Ia melihat bahwa budaya lokal bukan penghalang modernisasi, melainkan fondasi etika ekonomi Indonesia.
Kiprah Aras Prabowo tidak terbatas di ruang akademik. Ia juga aktif berkolaborasi dengan lembaga negara dan ormas keagamaan dalam isu‐isu publik, mulai dari tata kelola keuangan hingga pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren.
Dalam sejumlah kegiatan resmi antara UNUSIA dan lembaga mitra seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ia tampil sebagai narasumber dan inisiator dialog akademik mengenai keuangan berintegritas.
Perannya ini menunjukkan komitmen untuk menghubungkan dunia pendidikan tinggi NU dengan lembaga negara dalam memperkuat sistem ekonomi yang bersih dan akuntabel.
Dalam pandangan para aktivis muda NU dan PMII, sosok Aras Prabowo dianggap sebagai representasi cendekiawan NU muda yang berwawasan luas, namun tetap berpijak pada nilai‐nilai pesantren.
Ia mampu menjembatani tradisi intelektual klasik dengan metodologi ilmiah modern. Sifatnya yang terbuka, reflektif, dan argumentatif menjadikannya panutan bagi generasi muda yang ingin berkiprah di dunia akademik tanpa meninggalkan akar keislaman dan kebangsaan.
Pemikiran Aras Prabowo juga memperkaya diskursus tentang ekonomi berkeadilan di lingkungan NU. Ia menyoroti bagaimana lembaga keagamaan, khususnya pesantren, dapat memainkan peran strategis dalam membangun kemandirian ekonomi umat.
Dengan basis nilai‐nilai kejujuran, amanah, dan keikhlasan, pesantren memiliki potensi besar menjadi pelopor ekonomi sosial berbasis komunitas.
Dalam kerangka inilah, Aras Prabowo menempatkan akuntansi dan ekonomi bukan semata sistem finansial, tetapi sebagai instrumen kebudayaan dan moralitas sosial.
Selain sebagai akademisi, ia juga dikenal aktif menulis opini di media untuk mengkritisi arah kebijakan ekonomi nasional.
Tulisan‐tulisannya kerap menyoroti pentingnya reformasi berkelanjutan di sektor BUMN, penguatan tata kelola keuangan publik, serta perlunya pendekatan budaya dalam memahami perilaku ekonomi masyarakat.
Kritiknya tajam namun konstruktif, bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk mendorong perbaikan institusi dan kebijakan publik.
Dengan latar keilmuan yang kokoh dan kepedulian sosial yang tinggi, Dr. Muhammad Aras Prabowo menempati posisi penting dalam generasi intelektual muda NU masa kini.
Ia membuktikan bahwa ekonomi dan akuntansi bukanlah wilayah kering tanpa nilai, melainkan ruang perjuangan untuk mewujudkan cita‐cita keadilan dan kesejahteraan sosial yang menjadi inti ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin.
Sosoknya menunjukkan bahwa di tengah arus pragmatisme ekonomi global, masih ada akademisi yang mengusung idealisme dan keberpihakan pada nilai kemanusiaan.
Dalam dirinya, etika pesantren bertemu dengan rasionalitas ilmiah; keilmuan akuntansi berpadu dengan semangat kebangsaan.
Ia adalah potret tokoh NU muda kontemporer bidang ekonomi, yang meneguhkan bahwa ilmu pengetahuan sejati selalu berakar pada nilai, dan nilai yang hidup mesti berpijak pada ilmu.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Direktur-Lembaga-Profesi-Ekonomi-dan-Keuangan-PB-PMII-20212024-Muhammad-Aras-Prabowo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.