Peran Strategis HMI dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Oleh: Melly Kusuma
(Kader HMI Cabang Manakarra, Badko Sulawesi Barat)

INDONESIA tengah menapaki perjalanan menuju satu abad kemerdekaan pada tahun 2045, digadang sebagai momentum Indonesia Emas, dan kerap digaungkan sebagai cita-cita besar bangsa; Indonesia menjadi negara maju, berdaya saing, sejahtera, dan berkeadilan sosial pada usia satu abad kemerdekaan.

Namun, di balik slogan penuh optimisme itu, pertanyaan krusial muncul: Apakah Indonesia Emas hanya sebuah utopia tanpa pijakan nyata?

HMI dan Amanat Sejarah

Indonesia Emas 2045 sebuah visi untuk menjadi negara maju, berdaya saing global, dan berkeadilan sosial. Tapi, cita-cita besar ini tidak akan terwujud tanpa keterlibatan generasi muda sebagai penggerak perubahan. 

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki peran strategis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sejak didirikan pada 5 Februari 1947, HMI hadir bukan hanya sebagai organisasi mahasiswa, melainkan juga sebagai wadah kaderisasi intelektual dan moral.

HMI melahirkan banyak tokoh nasional berperan dalam perjuangan politik, pembangunan ekonomi, maupun gerakan sosial.

Sejarah membuktikan, HMI selalu hadir di garda terdepan ketika bangsa ini menghadapi krisis kebangsaan.

Kini, saat bangsa menatap Indonesia Emas 2045, HMI kembali ditantang untuk membuktikan eksistensinya.

Tiga Pilar Strategis HMI menuju Indonesia Emas 2045

1. Pencetak Generasi Intelektual dan Inovatif

Indonesia Emas hanya bisa diraih dengan bonus demografi yang berkualitas. HMI sebagai organisasi pengkaderan harus memperkuat tradisi akademik, riset, literasi digital, dan inovasi teknologi di kalangan kadernya.

Kader HMI harus menjadi agen transformasi di kampus, tidak hanya sebagai aktivis, tetapi juga sebagai intelektual organik yang memberi solusi bagi problem bangsa.

2. Penggerak Kemandirian Ekonomi Umat