Demo Mahasiswa
Prabowo Sebut Ada Dugaan Makar di Balik Aksi Demo Ricuh, BEM SI: Buktikan Jangan Cuma Omon-omon
Sehingga kalau benar ada tindakan makar, maka pemerintah harus mengungkap sosok yang mengendalikan gerakan tersebut kepada publik.
Ia mengkritik kepemimpinan negara yang menurutnya tidak becus menjalankan amanah rakyat.
“Kalau dibilang ada gunanya ya, bahwa pada hari ini kekeosan terjadi dan sebagainya akibat pemimpin negara ini nggak becus dalam pemimpin negara ini. Saya rasa fungsinya tetap ada ataupun kehadirannya ada, tapi fungsinya mungkin melenceng. Kami sebagai mahasiswa melihatnya, kami dibutuhkan hanya pada saat pemilu. Ketika sudah mimpin, kebijakan-kebijakan yang dibuat, itu tidak berpihak pada rakyat,” ujarnya.
Raul menyatakan pihaknya tetap melakukan ikhtiar perjuangan melalui berbagai cara, baik lewat rapat dengar pendapat maupun audiensi. Jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti, mahasiswa akan kembali menggelar aksi turun ke jalan.
“Jadi, kalau bicara ada gunanya dan sebagainya, mari kita lihat hasilnya. Bahwa pada hari kemarin ataupun sampai hari ini pula, kami sudah menyampaikan beberapa tuntutan. Kalau memang itu nggak ditiadakan ataupun nggak dilakukan, kita akan lagi, ataupun turun aksi kejalanan lagi dan coba melakukan parlementer jalanan,” kata Raul.
Raul tidak menampik adanya kekhawatiran aksi mahasiswa ditunggangi pihak lain. Setiap aliansi, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk mengamankan massa aksi masing-masing.
“Kekhawatiran, pasti aja ada ya. Karena setiap aliansi, ataupun setiap BEM punya masa aksinya tersendiri dan punya tanggung jawab kepada masa aksinya. Kami khawatir, ketika terjadi chaos, kami nggak bisa mengamankan teman-teman kami sendiri,” katanya.
Raul juga menyinggung aksi BEM SI Kerakyatan pada 29 Agustus 2025 di Polda Metro Jaya. Mereka membawa empat tuntutan, yakni menghentikan brutalitas aparat, evaluasi total kepolisian, pencopotan Kapolri, serta reformasi Polri.
Ia menambahkan, aksi mahasiswa pada 29 Agustus dihentikan sekitar pukul 18.00 agar kelompok lain bisa melanjutkan penyampaian pendapat.
Namun, Raul mengaku kesulitan mengidentifikasi massa saat malam hari karena munculnya pihak-pihak provokator.
“Ketika sudah malam hari, kita susah mengidentifikasi siapa kawan kita, lalu siapa-siapa saja yang masih membersama kita. Karena ada orang-orang yang provokasi pasti ada yang lempar-lempar dan sebagainya. Tapi kami bukan sebagai bentuk anarkis, karena itu adalah bentuk reaksi ataupun kemarahan daripada masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Menanggapi aksi penjarahan di rumah politisi, termasuk kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani, Raul menyatakan tidak membenarkan tindakan itu. Namun, menurutnya, kejadian tersebut merupakan luapan kemarahan masyarakat yang akumulatif. (*)
(tribun/abdi)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul https://makassar.tribunnews.com/news/1812046/prabowo-sentil-makar-bem-si-jangan-sekadar-omon-omon-bongkar-aktor-demo-makar?page=all
Usai Disumpah Al Quran, Anggota DPRD Majene Janji Perjuangakan Rakyat Agar Pajak Tak Naik |
![]() |
---|
Gedung Rusak Usai Unjuk Rasa, Rapat Anggota DPRD Majene Dialihkan ke Kantor Wakil Bupati |
![]() |
---|
Polres Majene Siagakan Water Cannon dan Rantis untuk Amankan Aksi Mahasiswa |
![]() |
---|
Ribuan Mahasiswa Geruduk DPRD Majene, Tuntut Pembubaran dan Evaluasi Kinerja Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Pelajar di Majene Dipulangkan Lebih Awal, Antisipasi Demo Mahasiswa Unsulbar di DPRD dan Polres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.