Kejurnas Catur
Peserta Kejurnas Catur: Kacau, Hadiah Tak Diberikan, Hotel Tak Dibayar, Kasihan Bikin Malu Gubernur
Ekspektasi peserta dari sejumlah provinsi terhadap event skala nasional ini tak sesuai harapan.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
"Kalau ada isu mengatakan ada pengusiran oleh pihak hotel, saya kira ini perlu diperbaiki manajemen hotel. Karena kami telah membangun komunikasi, harusnya dikomunikasikan ke kita," ujar Jayadi, saat ditemui di salah satu Cafe di Mamuju, Kamis (13/11/2025).
Ia menjelaskan Percasi Sulbar memiliki tanggung jawab berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PB Percasi, terutama terkait penjemputan dan akomodasi tamu.
Jayadi mengklaim, proses penjemputan tamu mulai dari bandara hingga pengantaran ke hotel sudah berjalan lancar.
Bahkan tidak ada komplain dari koordinator transportasi.
Jayadi mengakui adanya keterbatasan dihadapi panitia.
Terutama dalam hal dukungan anggaran untuk menyukseskan event nasional itu.
"Memang ada keterbatasan kami, terutama dalam persoalan anggaran untuk mendukung kesuksesan Kejurnas," kata Jayadi.
Ia menerangkan pihaknya telah berupaya maksimal mencari bantuan dana, mulai dari pemerintah daerah melalui Hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Hingga upaya mencari sponsor dan mitra ke berbagai wilayah, termasuk Makassar, Kalimantan, dan Jakarta.
Namun, Jayadi mengungkapkan terdapat keterlambatan dalam proses administrasi maupun penerimaan bantuan dana.
Kondisi ini memaksa panitia pelaksana harus mensiasati keterbatasan anggaran agar Kejurnas tetap berjalan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Peserta-Kejurnas-Catur-di-Mamuju-asal-Banten.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.