Berita Sulbar
SDK Kejar Keadilan Buru Dana Lingkungan BPDLH, Sulbar Wajib Dapat Kompensasi Setara Kaltim
Gubernur Suhardi Duka menegaskan ke BPDLH bahwa Sulbar memiliki kekayaan sumber daya alam dan tutupan hutan yang signifikan
Ringkasan Berita:Tuntutan dan Pernyataan SDK1. Kontribusi vs. Manfaat: Sulbar memiliki tutupan hutan signifikan dan berkontribusi pada penyerapan karbon nasional, tetapi belum mendapat manfaat fiskal yang sebanding.2. Kompensasi Setara: Menuntut agar Sulbar mendapatkan kompensasi sama seperti Kalimantan Timur.3. Nilai Ekonomi: Menegaskan tidak ingin Sulbar hanya menjadi "penyimpan karbon tanpa nilai ekonomi".4. Bagian dari portofolio pendanaan hijau Indonesia senilai USD 1,72 miliar.
TRIBUN-SULBAR.COM - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan Sulbar memperoleh akses dan kompensasi yang adil dari skema pendanaan lingkungan nasional, terutama dari potensi karbon dan kawasan konservasi yang mencapai lebih dari 1 juta hektar di wilayah Sulbar.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa Sulbar memiliki kekayaan sumber daya alam dan tutupan hutan yang signifikan, namun belum mendapatkan manfaat fiskal sebanding dengan kontribusinya terhadap penyerapan karbon nasional.
“Kami datang agar Sulbar mendapatkan kompensasi yang sama seperti Kalimantan Timur. Kami tidak ingin hanya menjadi penyimpan karbon tanpa nilai ekonomi. Sulbar harus mendapat manfaat yang adil dari hutan dan potensi karbon yang kami jaga,” ujar Suhardi Duka.
Baca juga: DPRD dan Pemkab Sumatera Barat ke Sulbar Belajar Cara Tarik Potensi Pajak Air Permukaan
Baca juga: BPBD Mamuju Tengah Raih Juara 1 Gelora Award 2025
Gubernur SDK juga mengungkapkan, pemerintah daerah siap menyiapkan proposal program berdasarkan rencana FOLU (Forestry and Other Land Use) dan REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) yang menjadi skema prioritas pendanaan BPDLH.
Kedua program ini termasuk dalam portofolio utama pendanaan hijau Indonesia dengan total mencapai USD 1,72 miliar.
Selain itu, SDK juga menyoroti peluang pembiayaan untuk kelompok tani hutan (KTH) melalui skema pinjaman berbunga ringan 3 persen, dengan jaminan pohon produktif, sebagai dukungan langsung bagi masyarakat penjaga hutan.
“Kami akan meninjau pelaku usaha karbon di Sulbar agar seluruhnya beroperasi secara transparan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal,” tegas Suhardi Duka.
Suhardi Duka juga menyinggung potensi pemanfaatan Disaster Fund atau Dana Bencana yang dikelola BPDLH untuk membayar asuransi ketangguhan wilayah terhadap bencana, termasuk kemungkinan pembiayaan proyek rehabilitasi ekosistem dan energi bersih.
Turut mendampingi Gubernur Sulbar dalam kunjungan ini, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Junda Maulana, Anggota Komisi I DPRD Sulbar Syamsul Samad, Biro Tata Pemerintahan, Tenaga Ahli Gubernur Hajrul Malik, serta Pokja Keberlanjutan dan Pemeliharaan Hutan. (*)
| Sulbar Kejar Keadilan Iklim, Gubernur SDK Minta Kompensasi Karbon Setara Kalimantan Timur |
|
|---|
| SDK Pastikan Pembangunan Sulbar Tetap Berjalan di Tengah Efisiensi Anggaran Pusat |
|
|---|
| Evaluasi Program 2025, Diskominfo Sulbar Perkuat Literasi Digital dan Kepercayaan Publik |
|
|---|
| Data BPS : Angka Pengangguran di Sulbar 23,6 Ribu, Terbanyak Perempuan |
|
|---|
| Gubernur Sulbar SDK Temui Sekjen PSSI, Bahas Pengembangan Sepak Bola Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Kunjungan-SDK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.