Berita Sulbar

Bapperida Sulbar dan BAZNAS Matangkan Kolaborasi Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Kolaborasi ini difokuskan untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di desa-desa prioritas.

Editor: Nurhadi Hasbi
HUMAS PEMPROV SULBAR
KERJASAMA - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat tengah menyiapkan kerja sama strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) se-Sulbar. Kolaborasi ini difokuskan untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di desa-desa prioritas. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat tengah menyiapkan kerja sama strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) se-Sulbar.

Kolaborasi ini difokuskan untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di desa-desa prioritas.

Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Putri Anindy, menjelaskan kerja sama ini akan menjangkau enam desa setiap tahun, dengan masing-masing BAZNAS kabupaten menetapkan satu desa sebagai lokasi intervensi awal.

Baca juga: BAZNAS Sulbar Berdayakan Mustahik Lewat Program Z Auto Bidang Perbengkelan

“Saat ini kami sedang menyiapkan konsep kesepakatan bersama yang akan menjadi dasar pelaksanaan program. Ini tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan BAZNAS dan Tim Pastipadu pada 24 Oktober lalu,” kata Putri, Selasa (28/10/2025).

Dalam rapat itu, Bapperida memaparkan rekomendasi desa yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem tinggi dan angka stunting signifikan.

Data tersebut akan menjadi dasar dalam menetapkan desa sasaran program.

“Harapannya, desa yang dipilih benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat dan mampu memberikan dampak nyata,” ujarnya.

Kerja sama ini akan diformalkan melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang rencananya ditandatangani Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan pimpinan BAZNAS pada minggu ketiga November 2025.

Sebelum itu, penetapan desa sasaran akan diselesaikan pada minggu pertama November.

Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menegaskan kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama administratif, tetapi langkah nyata membangun sinergi lintas sektor.

“Sebagai lembaga pengelola zakat resmi, kami berharap BAZNAS dapat menyalurkan dana zakat secara terarah untuk mendukung intervensi penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting,” ujarnya.

Menurutnya, potensi zakat dari para muzaki di Sulbar dapat menjadi sumber daya strategis untuk memperluas jangkauan program hingga ke tingkat desa.

“Potensi zakat ini adalah kekuatan ekonomi sosial umat. Jika dikelola dengan baik dan kolaboratif, dampaknya akan nyata dan berkelanjutan,” tutup Junda.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved