Bapperida Sulbar

Bapperida Sulbar Tegaskan Komitmen Penguatan Ekonomi Biru Berbasis Teknologi Terbarukan

Tim Riset yang diketuai oleh Dewi Andriani dari Politeknik Bosowa Makassar, mempresentasikan inovasi yang menjadi jawaban

Editor: Abd Rahman
Istimewa
EKONOMI BIRU- Komitmen ini disampaikan oleh Sekretaris Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, saat menerima audiensi Tim Periset Program Katalisator Kemitraan Berdikari di kantor Bapperida Sulbar, Selasa (14/10/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) kembali menegaskan komitmennya mendorong ekonomi biru berbasis teknologi terbarukan.

Komitmen ini disampaikan oleh Sekretaris Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, saat menerima audiensi Tim Periset Program Katalisator Kemitraan Berdikari di kantor Bapperida Sulbar, Selasa (14/10/2025).

Audiensi ini menarik perhatian karena melibatkan kolaborasi lintas kampus, termasuk Politeknik Bosowa, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, serta mitra lokal dari Sulbar seperti Desa Orobatu dan SMKN 1 Rangas Mamuju.

Baca juga: Cabuli 5 Muridnya, Oknum Kepsek PAUD di Polman Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Bocoran Sosok Pelatih Baru PSM Makassar, Namanya Bersih di Kancah Liga 1

Tim Riset yang diketuai oleh Dewi Andriani dari Politeknik Bosowa Makassar, mempresentasikan inovasi yang menjadi jawaban atas tantangan nelayan pesisir yang selama ini bergantung pada box sterofom dan es batu.

Penelitian ini bertajuk “Peningkatan Kualitas Tangkapan melalui Inovasi Solar Sel Freezer Box Terapung dan Pengolahan Produk Perikanan Berkelanjutan”.

“Inovasi ini merespons tantangan nelayan pesisir yang selama ini mengandalkan box sterofom dan es batu. Dengan freezer box terapung berbasis solar cell, ikan dapat diawetkan langsung di atas kapal tanpa ketergantungan pada es balok,” jelas Dewi.

Prototipe freezer  terapung ini diklaim mampu menampung hingga 300 liter dan ditenagai oleh panel surya yang terintegrasi di kapal dan darat.

Tak hanya itu, tim juga mengembangkan rumah pengasapan vertikal ramah lingkungan yang memanfaatkan energi surya untuk mengolah asap. Inovasi ini memungkinkan produk olahan seperti ikan asap mampu bertahan hingga tiga bulan, bahkan satu tahun jika dikemas vakum dan disimpan dalam freezer.

Dampak Positif: Dongkrak Ekonomi Pesisir

- Inovasi ini telah menunjukkan dampak positif jangka pendek, di antaranya:

- Mengurangi kerugian pasca-tangkap yang sering dialami nelayan tradisional.

- Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui produk olahan ikan yang bernilai jual tinggi.

- Meningkatkan kepercayaan diri masyarakat pesisir terhadap pemanfaatan teknologi.

Dalam jangka panjang, riset ini diharapkan dapat membentuk ekosistem perikanan terpadu berbasis teknologi ramah lingkungan serta memperkuat kelembagaan nelayan di Sulbar.

Tim Periset berharap dukungan Pemprov Sulbar, khususnya Bapperida dan dinas terkait, untuk memfasilitasi percepatan implementasi inovasi ini di lapangan, termasuk izin usaha (PIRT dan Halal) serta pengadaan kapal baru untuk operasional freezer terapung.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved