Mamuju

WALHI Sulawesi Barat Sebut Banjir di Mamuju Merupakan Bencana Kebijakan, Bukan Bencana Alam

Menurutnya, banjir yang melanda Kelurahan Binanga, Mamunyu, dan kawasan padat lainnya merupakan konsekuensi

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Suandi/Tribun-Sulbar.com
BANJIR MAMUJU – Rumah warga yang terendam banjir di Lingkungan Landi, Kelurahan Rangas,Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (8/7/2025). Lokasi banjir berada tak jauh dari pusat pemerintahan provinsi, sekitar satu kilometer dari Kantor Gubernur Sulbar dan di samping Puskesmas Rangas. 

WALHI Sulbar mendesak Gubernur Sulawesi Barat untuk:

1. Melakukan audit lingkungan menyeluruh terhadap tambang galian C dan proyek reklamasi di wilayah Mamuju.

2. Menetapkan moratorium izin tambang dan alih fungsi lahan di kawasan tangkapan air dan sempadan sungai.

3. Memulihkan ruang terbuka hijau dan resapan air perkotaan terutama di Binanga, Mamunyu, dan Karema.

4. Menghentikan proyek-proyek yang menutup jalur air alami termasuk reklamasi pantai yang tidak sesuai AMDAL.

“Kami tegaskan, banjir ini bukan murka alam, tapi murka dari kebijakan yang abai. Setiap tetes air yang merendam rumah warga adalah cermin dari ketidakpedulian negara terhadap hak rakyat atas lingkungan hidup yang sehat,” tutup Awi.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved