Solar Langka
Sopir Truk di Mamuju Heran Selalu Kehabisan Solar Pengecer Punya Stok Bebas Jualan Pakai Jeriken
Baharuddin menyebut, ia sudah menunggu lebih dari dua jam di lokasi, namun belum ada tanda-tanda pasokan solar datang
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sopir truk di Mamuju, Baharuddin heran solar bersubsidi di SPBU Kali, Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Mamunyu, Mamuju, Sulawesi Barat habis sejak pagi, sementara pengecer di sekitar lokasi justru memiliki stok dan bebas menjual.
“Di SPBU habis, tapi di depan sana (kios) jual," ujar Baharuddin, sopir mobil boks, saat ditemui di lokasi.
“Kalau begini, kami yang kerja resmi jadi susah. Harusnya solar di SPBU cukup buat kendaraan besar seperti kami. Ini malah kami harus beli eceran yang harganya lebih mahal,” keluhnya.
Baharuddin menyebut, ia sudah menunggu lebih dari dua jam di lokasi, namun belum ada tanda-tanda pasokan solar datang.
Kondisi ini, katanya, kerap terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Cegah Makanan Basi, SPPG 54 Tobadak Mateng Masak Mulai Pukul 02:00 WITA Dini Hari
Baca juga: Sugianto Apresiasi Kebijakan SDK Pertahankan TPP ASN Pemprov Sulbar Meski Pusat Pangkas Rp330 Miliar
“Sudah sering begini. Katanya kiriman solar belum datang, tapi kalau lewat depan SPBU, banyak yang jual per jeriken. Jadi heran juga,” katanya.
Kelangkaan solar di SPBU Kali Mamuju bukan kali pertama terjadi.
Sejumlah sopir truk dan kendaraan besar mengaku harus antre berjam-jam di beberapa SPBU lain di Mamuju, seperti SPBU Simbuang.
Mereka berharap pemerintah dan aparat terkait lebih memperketat pengawasan distribusi BBM bersubsidi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
“Kalau ada pengawasan yang tegas, pasti pelangsir tidak berani ambil dari SPBU. Ini sudah lama terjadi, tapi tidak ada perubahan,” tambah Baharuddin.
Pantauan di lokasi pada Minggu (5/10/2025), aktivitas pengisian solar di SPBU tersebut tampak terhenti.

Tak ada petugas yang berjaga di area dispenser solar khusus solar.
Sementara pertalite, belasan kendaraan mengantri.
Sebuah papan pengumuman bertuliskan “Produk Biosolar dalam Proses Pengiriman” dipasang di dekat area pengisian.
Beberapa truk terlihat parkir di pinggir jalan menunggu pengiriman solar datang.
Namun, pemandangan kontras justru terlihat di sisi luar SPBU.
Di depan gerbang, tampak sejumlah jeriken berisi solar dijual secara terbuka oleh pengecer.
Sanksi dari Pertamina
Pertamina Patra Niaga Sulawesi memberikan klarifikasi resmi terkait temuan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis JBT Solar yang tidak sesuai prosedur pada SPBU 74.915.09 di Desa Bulucindolo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Kejadian itu terjadi pada Selasa, 30 September 2025 sekitar pukul 12.40 WITA, sebuah kendaraan Toyota Avanza diketahui mengisi BBM JBT Solar menggunakan tangki modifikasi.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi,T. Muhammad Rum mengatakan temuan ini menjadi perhatian serius karena praktek pengisian BBM yang tidak sesuai aturan yang telah merugikan ketertiban dan distribusi BBM di wilayah tersebut.
Sebelumnya, SPBU 74.915.09 di Pasangkayu juga telah menerima surat peringatan pada 19 September 2025 terkait transaksi BBM Pertalite diluar batas kewajaran.
https://sulbar.tribunnews.com/pasangkayu/70799/spbu-viral-di-pasangkayu-layani-penimbun-solar-disanksi-pertamina-tak-diberi-stok-hingga-8-oktober
"Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen untuk menjaga ketertiban serta keadilan distribusi BBM, Pertamina Patra Niaga Sulawesi telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa penutupan sementara operasional penyaluran JBT Solar di SPBU 74.915.09 selama tujuh hari kalender, mulai tanggal 2 Oktober hingga 8 Oktober 2025," ujar Muhammad Rum.
Selama masa penutupan tersebut, spanduk bertuliskan “SPBU Sedang Dalam Pembinaan” akan dipasang sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.
Dan mengarahkan konsumen untuk membeli BBM JBT Biosolar ke SPBU terdekat 7491505 Ako berjarak 5 KM.
Muhammad Rum mengatakan pihaknya sangat menyesalkan adanya praktik pengisian BBM yang tidak sesuai aturan ini.
"Tindakan tegas yang kami ambil ini merupakan bagian dari upaya menjaga kepercayaan publik dan memastikan energi sampai kepada yang berhak," ujarnya menambahkan.
Pertamina Patra Niaga Sulawesi menegaskan komitmennya untuk terus menjaga transparansi, integritas, dan kepatuhan terhadap peraturan dalam penyaluran BBM demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan bertanggung jawab.
Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik-praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135. (*)
Sopir Truk Antre Berjam-jam untuk Isi BBM Solar di SPBU Simbuang Mamuju |
![]() |
---|
Sopir Truk Keluhkan Solar Langka di Mamuju, Diduga Akibat Maraknya Pelangsir BBM |
![]() |
---|
SPBU Bulu Cindolo Sepi Pasca Kena Sanksi dari Pertamina, Sopir Keluhkan Sulitnya Solar |
![]() |
---|
Solar Langka di SPBU Simboro Mamuju, Pekerjaan Sopir Truk Terhambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.