Daerah Otonomi Baru

Warga Deklarasi Usul Dibentuk Kabupaten Tomatappa Cakup 6 Kecamatan di Mamuju dan Majene

gagasan pembentukan Kabupaten Tomatappa lahir dari berbagai persoalan pembangunan yang dinilai belum merata

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
Deklarasi Tomatappa - Deklarasi - Sejumlah tokoh pemuda dan tokoh masyarakat mendeklarasikan pembentukan Kabupaten Tomatappa di Gedung Serba Guna, Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Jumat (26/9/2025). Sekretaris Jenderal Presidium Kabupaten Tomatappa, Budi, menyampaikan rencana pemekaran tersebut mencakup enam kecamatan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Setelah ramai Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat diusulkan untuk menjadi Kabupaten Balanipa, kini giliran tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di Mamuju yang ingin mendeklarasikan pembentukan Kabupaten Tomatappa sebagai daerah otonomi baru (DOB) di Sulawesi Barat.

Deklarasi ini digelar di Gedung Serba Guna, Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Jumat (26/9/2025).

Sekretaris Jenderal Presidium Kabupaten Tomatappa, Budi, menyampaikan rencana pemekaran tersebut mencakup enam kecamatan.

Yakni tiga dari Kabupaten Majene dan tiga dari Kabupaten Mamuju.

Adapun kecamatan yang dimaksud yaitu Tubo, Ulumanda, dan Malunda dari Majene. 

Baca juga: Kendala Permodalan Sejumlah Kopdes Merah Putih di Mamuju Tengah Belum Beroperasi

Baca juga: Terima Data Kemiskinan dari BPS, Bupati Arsal Berkomitmen Entaskan Kemiskinan

Serta Tapalang, Tapalang Barat, dan Bala-Balakang dari Mamuju.

“Deklarasi ini adalah puncak perjuangan yang sudah dimulai sejak 12 tahun lalu. Kami hanya ingin melanjutkan aspirasi yang sejak lama diperjuangkan masyarakat,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Minggu (28/9/2025).

Menurut Presidium, gagasan pembentukan Kabupaten Tomatappa lahir dari berbagai persoalan pembangunan yang dinilai belum merata di wilayah ujung Majene dan Mamuju tersebut.

Budi menjelaskan, sejumlah masalah masih menjadi keluhan utama warga. 

Seperti kondisi jalan yang rusak parah, jembatan putus, hingga akses pendidikan dan pelayanan dasar yang sulit dijangkau.

“Di Bala-Balakang, akses transportasi masih sangat terbatas. Di Ulumanda banyak jalan rusak, sementara di Malunda ada jembatan gantung yang roboh. Guru-guru yang mengajar di daerah terpencil juga kesulitan mencapai lokasi,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya menilai pembentukan daerah otonomi baru akan menjadi solusi agar pembangunan lebih merata dan pelayanan publik semakin dekat dengan masyarakat.

Nama Tomatappa sendiri diambil dari akronim enam kecamatan tersebut. 

Selain itu, kata "tappa" dalam bahasa lokal berarti “ujung”.

Budi menjelaskan, keenam kecamatan yang bergabung memang berada di wilayah paling ujung kabupaten induk.

“Tiga kecamatan, yakni Tubo, Ulumanda, dan Malunda adalah wilayah ujung dari Kabupaten Majene. Sementara Tapalang, Tapalang Barat, dan Bala-Balakang berada di ujung Kabupaten Mamuju. Karena itu, selain satu kultur, wilayah ini sama-sama berada di ‘tappa’ atau ujung,” jelasnya.

Meski deklarasi sudah dilakukan, Budi mengakui pihaknya masih terus mengkaji dukungan masyarakat di lapangan.

“Untuk soal dukungan masyarakat, kami belum bisa memastikan berapa besarannya. Namun yang jelas, presidium sudah terbentuk dan kami juga sudah menyusun analisis kewilayahan sebagai bagian dari persyaratan pembentukan daerah otonomi baru,” katanya.

Presidium berharap layanan pemerintahan dapat lebih dekat, pembangunan lebih merata, serta akses infrastruktur semakin baik.

“Kami tidak ingin wilayah ini terus tertinggal hanya karena berada di perbatasan dua kabupaten. Kami percaya, dengan adanya kabupaten baru, pembangunan bisa lebih cepat dan masyarakat bisa merasakan pelayanan yang lebih layak,” tutur Budi.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved