Keracunan MBG
Diduga Jadi Sebab Siswa di Tapalang Keracunan, BPOM Mamuju Uji Lab Menu Makanan Bergizi Gratis
Namun setelah dicocokkan dengan nomor batch, hasilnya menunjukkan produk tersebut masih dalam masa berlaku.
Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa puluhan pelajar di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Kepala BPOM Mamuju, Burham Sidobejo, mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji secara kimia dan mikrobiologi.
Proses uji laboratorium diperkirakan membutuhkan waktu 4–5 hari.
Baca juga: Desa di Mamuju Tengah Gelar Rembuk di Tengah Kenaikan Angka Stunting
Baca juga: Pemkab Mamuju Tengah Intervensi 54 Desa Galakkan Posyandu untuk Turun Angka Stunting
“Sampel yang diuji antara lain nasi putih, ayam crispy, tempe, saus, buah, hingga air yang digunakan untuk mengolah makanan,” kata Burham di Mamuju, saat ditemui di Kantor BPOM Mamuju, Jumat (26/9/2025).
Isu soal saus disebut kedaluwarsa juga sempat ramai di masyarakat.
Namun, Burham memastikan produk tersebut masih layak konsumsi.
“Dapat kami sampaikan kepada masyarakat bahwa saus tersebut tidak kedaluwarsa. Petugas kami sudah memeriksa langsung di gudang penyimpanan. Masa kedaluwarsa tercatat hingga tahun 2026,” jelasnya.
Menurut Burham, kemungkinan ada kemasan yang tulisannya luntur sehingga terbaca 2025.
Namun setelah dicocokkan dengan nomor batch, hasilnya menunjukkan produk tersebut masih dalam masa berlaku.
Burham menambahkan, BPOM hanya bertugas melakukan pengujian jika terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan.
Hasil pemeriksaan nantinya akan diserahkan kembali kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.
“Yang menentukan status KLB keracunan pangan adalah pemerintah daerah. Kami hanya memastikan uji sampel sesuai permintaan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah korban dugaan keracunan MBG terus bertambah.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, mengatakan hingga Jumat (26/9/2025), tercatat 27 pelajar mengalami gejala setelah menyantap makanan MBG di sekolah.
Mereka merupakan siswa SDN Taan Galung dan SMPN 1 Tapalang.
Kepala SDN Taan Galung, Mursalim Angge, mengungkapkan sebagian besar siswa mengalami mual hingga muntah.
“Awalnya anak-anak mual, setelah itu muntah. Ada juga yang sampai mengeluh sakit di leher dan dada hingga sesak napas,” ujar Mursalim saat ditemui di Puskesmas Tapalang, Selasa (24/9/2025).(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Status KLB Ditetapkan Walau 17 Siswa Keracunan di Mamuju Telah Dipulangkan |
![]() |
---|
26 Siswa Keracunan Makanan MBG di Tapalang Status KLB, Pemprov Sulbar Turunkan Tim Investigasi |
![]() |
---|
Siswa Keracunan MBG di Tapalang Sudah 25 Orang, 2 Kritis Dirujuk ke RSUD Mamuju, Derita Sesak Nafas |
![]() |
---|
25 Pelajar Diduga Keracunan, Dapur MBG di Tapalang Mamuju Ditutup Sementara |
![]() |
---|
Awal Mula Siswa SD dan SMP di Tapalang Mamuju Diduga Keracunan Usai Menyantap MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.