Keracunan MBG

Diduga Jadi Sebab Siswa di Tapalang Keracunan, BPOM Mamuju Uji Lab Menu Makanan Bergizi Gratis

Namun setelah dicocokkan dengan nomor batch, hasilnya menunjukkan produk tersebut masih dalam masa berlaku.

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Keracunan MBG - Siswa SMPN 1 Tapalang, dirujuk ke RSUD Mamuju saat bersiap naik ke ambulana di Puskesmas Tapalang, Rabu (24/9/2025). Dapur produksi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, ditutup sementara. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa puluhan pelajar di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Kepala BPOM Mamuju, Burham Sidobejo, mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji secara kimia dan mikrobiologi.

Proses uji laboratorium diperkirakan membutuhkan waktu 4–5 hari.

Baca juga: Desa di Mamuju Tengah Gelar Rembuk di Tengah Kenaikan Angka Stunting

Baca juga: Pemkab Mamuju Tengah Intervensi 54 Desa Galakkan Posyandu untuk Turun Angka Stunting

“Sampel yang diuji antara lain nasi putih, ayam crispy, tempe, saus, buah, hingga air yang digunakan untuk mengolah makanan,” kata Burham di Mamuju, saat ditemui di Kantor BPOM Mamuju, Jumat (26/9/2025).

Isu soal saus  disebut kedaluwarsa juga sempat ramai di masyarakat.

Namun, Burham memastikan produk tersebut masih layak konsumsi.

“Dapat kami sampaikan kepada masyarakat bahwa saus tersebut tidak kedaluwarsa. Petugas kami sudah memeriksa langsung di gudang penyimpanan. Masa kedaluwarsa tercatat hingga tahun 2026,” jelasnya.

Menurut Burham, kemungkinan ada kemasan yang tulisannya luntur sehingga terbaca 2025.

Namun setelah dicocokkan dengan nomor batch, hasilnya menunjukkan produk tersebut masih dalam masa berlaku.

Burham menambahkan, BPOM hanya bertugas melakukan pengujian jika terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan.

Hasil pemeriksaan nantinya akan diserahkan kembali kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.

“Yang menentukan status KLB keracunan pangan adalah pemerintah daerah. Kami hanya memastikan uji sampel sesuai permintaan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah korban dugaan keracunan MBG terus bertambah.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, mengatakan hingga Jumat (26/9/2025), tercatat 27 pelajar mengalami gejala setelah menyantap makanan MBG di sekolah.

Mereka merupakan siswa SDN Taan Galung dan SMPN 1 Tapalang.

Kepala SDN Taan Galung, Mursalim Angge, mengungkapkan sebagian besar siswa mengalami mual hingga muntah.

“Awalnya anak-anak mual, setelah itu muntah. Ada juga yang sampai mengeluh sakit di leher dan dada hingga sesak napas,” ujar Mursalim saat ditemui di Puskesmas Tapalang, Selasa (24/9/2025).(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved