Proyek Kampung Nelayan
Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Mateng Habiskan Rp21 M, Target Selesai Akhir 2025
Kampung nelayan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit ekonomi baru bagi masyarakat setempat, khususnya di sektor perikanan.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Ringkasan Berita:
- KKP gelontorkan Rp21 miliar untuk Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Babana, Mateng, selesai akhir 2025.
- Fasilitas meliputi pabrik es, TPI, sentra kuliner, bengkel, serta bantuan kapal dan alat tangkap, dikelola koperasi lokal.
- Proyek diharapkan memperpendek rantai pasok ikan, meningkatkan pendapatan nelayan, dan mendorong ekonomi masyarakat pesisir.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan anggaran sekitar Rp21 miliar membangun Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.
Program ini ditargetkan rampung pada akhir 2025.
Kampung nelayan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit ekonomi baru bagi masyarakat setempat, khususnya di sektor perikanan.
Baca juga: Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Baru 40 Persen di Mateng, Terkendala Cuaca dan Banjir Rob
I Made Kardiana, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mamuju Tengah, mengonfirmasi, pembangunan ini merupakan program strategis KKP untuk tahun 2025 di wilayahnya.
Desa Babana dipilih sebagai satu-satunya lokasi pembangunan kampung nelayan di Mamuju Tengah tahun 2025.
"Keberadaan Kampung Nelayan Merah Putih ini nantinya diharapkan dapat membentuk kawasan ekonomi khusus (KEK) di bidang perikanan," ucap Made ditemui di Kantornya, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Senin (24/11/2025).
Baik itu perikanan tangkap maupun perikanan umum.
Ini akan menciptakan sistem ekonomi baru yang berdampak langsung bagi masyarakat Desa Babana dan sekitarnya.
Ia menambahkan, pengelolaan kawasan ini akan diserahkan kepada Koperasi Desa Merah Putih.
Sehingga dapat memberdayakan dan melibatkan masyarakat secara langsung dalam pengelolaannya.
Sebagai penunjang kegiatan perikanan terpadu, kampung nelayan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.
Beberapa di antaranya adalah pabrik es balok, sentra kuliner, tempat pengolahan ikan (TPI), bengkel, serta bantuan kapal dan alat tangkap bagi nelayan.
"Dengan fasilitas yang lengkap ini, rantai pasok hasil laut dapat diperpendek. Nelayan tidak perlu lagi jauh-jauh mencari es atau mengolah ikan. Semua bisa dilakukan di satu kawasan yang terintegrasi," tambahnya.
Otomatis, ini akan meningkatkan nilai tambah dan pendapatan ekonomi masyarakat, khususnya para nelayan di Desa Babana.
Dengan anggaran Rp21 miliar yang dialokasikan, pembangunan fisik ditargetkan akan selesai seluruhnya pada akhir tahun 2025.
Diharapkan pada awal tahun 2026, seluruh fasilitas sudah dapat dioperasikan dan dimanfaatkan secara optimal oleh koperasi dan masyarakat.
Kehadiran Kampung Nelayan Merah Putih ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan di Mamuju Tengah.
Sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat pesisir secara berkelanjutan. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
| Siswa PKBM Sipatuo Pelajari Teknik Hidroponik |
|
|---|
| Polisi Dalami Adanya Dugaan Keterlibatan Pelaku Lain Kasus Hilangnya Dana Desa Tapandullu Rp388 Juta |
|
|---|
| Bocah Hilang di Kire Mamuju Tengah Ditemukan Selamat |
|
|---|
| Mantan Pinca Bank di Mamuju Ditangkap Polisi Kasus Hilangnya Dana Desa Tapandullu Mamuju Rp388 Juta |
|
|---|
| Berkeliaran di Permukiman Warga Topoyo Mamuju Tengah Buaya Panjang 2 Meter Diamankan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Pembangunan-kampung-nelayan-merah-putih-di-Mamuju-Tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.