Tanaman Hidroponik

Siswa PKBM Sipatuo Pelajari Teknik Hidroponik

Ia menilai pelatihan tersebut penting untuk meningkatkan keterampilan praktik siswa dalam pertanian modern.

Editor: Nurhadi Hasbi
istimewa
TANAMAN HIDROPONIK - Delapan siswa PKBM Sipatuo mengikuti pelatihan hidroponik di Desa Onang, Majene. 
Ringkasan Berita:
  • Delapan siswa PKBM Sipatuo mengikuti pelatihan hidroponik di Desa Onang, Majene.
  • Pelatihan membahas dasar hidroponik, perakitan instalasi, hingga peluang usaha agribisnis.
  • Kegiatan didukung akademisi, pemerintah desa, dan yayasan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - PKBM Sipatuo kembali menggelar pembelajaran berbasis keterampilan melalui pelatihan budidaya tanaman hidroponik.

Delapan siswa mengikuti kegiatan yang digelar di sekretariat Yayasan PKBM Sipatuo, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Minggu (23/11/2025).

Pelatihan dibawakan oleh Irfan (35), pegiat hidroponik sekaligus owner @Buma_Hidroponik.

Baca juga: 9 Pilihan Sayuran Merah untuk Tingkatkan Imunitas dan Kesehatan Tubuh

Ia memaparkan konsep dasar hidroponik, jenis instalasi, cara merakit instalasi sederhana, teknik menanam, hingga perawatan tanaman agar hasil panen optimal.

Kegiatan ini turut didampingi Abdul Fajar (32), dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Mamuju.

Ia menilai pelatihan tersebut penting untuk meningkatkan keterampilan praktik siswa dalam pertanian modern.

Menurutnya, kemampuan merakit instalasi, mengelola nutrisi, hingga menanam sayuran akan menjadi bekal bagi siswa untuk membuka peluang usaha.

“Peluang usaha terbuka lebar, termasuk memenuhi suplai sayuran premium program Makanan Bergizi Gratis di Kecamatan Tubo Sendana,” ujarnya.

Ketua Yayasan PKBM Sipatuo, Muhammad Ali (55), juga hadir. 

Ia mengapresiasi kegiatan yang dinilai sejalan dengan pengembangan kompetensi masyarakat melalui pendidikan nonformal.

Ia berharap keterampilan hidroponik dapat diterapkan siswa dan menjadi peluang usaha bagi keluarga.

“Kami ingin peserta memahami teknologi pertanian sederhana yang produktif,” katanya.

Muhammad Ali juga berharap budidaya hidroponik dapat diterapkan di sekolah-sekolah formal di Kecamatan Tubo Sendana. 

Ia menilai metode ini cocok sebagai inovasi pembelajaran dan solusi bercocok tanam di lahan sempit.

Aparat Desa Onang, Abdul Mubarak (28), juga memberi dukungan. 

Ia menilai pelatihan ini membuka wawasan peserta terhadap peluang ekonomi baru.

Salah satu peserta, Dirman (18), mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut.

Ia menyebut hidroponik memberi pengalaman baru dan membuka pandangan tentang pertanian modern.

PKBM Sipatuo berharap siswa dapat menerapkan keterampilan hidroponik secara mandiri dan ikut mendorong pertanian berkelanjutan berbasis agribisnis.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Desa Binaan di Desa Onang yang didanai Kemendikbudristek.

Program tersebut merupakan kolaborasi tim pengabdian Universitas Sulawesi Barat dan Universitas Muhammadiyah Mamuju.(*)

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved