TRIBUN-SULBAR.COM - Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengatakan, para pejabat sudah menikmati banyak hal. Mulai dari gelar, jabatan, hingga status sosial.
Tapi semua itu, menurut SDK, justru jadi alasan utama mereka harus serius menyelesaikan persoalan kemiskinan di Sulawesi Barat.
Sehingga dia memperingatkan kepada jajaran pemerintahan provinsi dan kabupaten soal penanganan kemiskinan se-Sulbar.
"Jadi, satu daerah yang tidak menurun angka kemiskinannya, maka semua Kepala Dinas, pejabat eselon 3 bisa menanggung beban dosa karena adanya pembiaran. Jadi kita semua harus hati-hati," ucap SDK saat memberi sambutan Lokakarya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Penanganan Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Ballroom Kantor Gubernur Pemprov Sulbar, Senin (16/6/2025).
Bagi SDK, kemiskinan bukan sekadar angka statistik. Tapi persoalan serius yang harus segera ditangani.
Baca juga: 139 SPPG Makan Bergizi Telah Terbentuk di Sulbar, Pemprov Selaraskan Kebijakan Agenda Nasional
Baca juga: Warga Passairang Polman Nyatakan Mosi Tidak Percaya Penegak Hukum Kasus Sengketa Lahan, Cacat Formil
Meski disampaikan dengan gaya santai, isi pesannya tak bisa dianggap enteng.
Sejak menjabat gubernur, SDK sudah menetapkan target menurunkan angka kemiskinan minimal 1 persen tiap tahun. Fokus utamanya adalah kemiskinan ekstrem.
SDK juga mengingatkan agar tak ada pihak yang bermain-main dengan anggaran penanganan kemiskinan. Semua harus terukur, jelas, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Ia bahkan mewanti-wanti soal hukuman yang berat bagi pelaku korupsi dana kemiskinan.
"Jadi jangan coba-coba ambil anggaran penanganan kemiskinan dan stunting karena dosanya besar sekali," katanya sambil mengutip surat Al-Ma'un.
SDK juga mendorong kolaborasi lebih luas dalam penanganan kemiskinan. Ia ingin melibatkan semua pihak.
“Saya ingin menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak dalam rangka pementasan kemiskinan ini. Lembaga-lembaga donor termasuk Unicef dan lembaga-lembaga lain, LSM termasuk Baznas, yang punya tanggungjawab sama untuk melahirkan generasi yang cerdas” ujarnya. (*)