Opini

Stunting Intelektual 

Nabi sebagai tokoh sentral tampil sebagai pembawa obor untuk menerangi kegelapan yang melanda kota Makkah pada waktu itu.

Editor: Nurhadi Hasbi
dok Ilham Sopu
Ilham Sopu, salah satu cendikiawan Muslim asal Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, sehari-hari sebagai pengajar di salah satu pondok pesantren di Pambusuang. 

Di tengah terjadinya stunting intelektual dan spritual yang dialami masyarakat Makkah pada waktu itu, Tuhan melalui Jibril mengirim Muhammad Saw sebagai penyelamat, hadir untuk membebaskan masyarakat yang sudah buta intelektual dan spritual, Muhammad dengan suntikan Jibril mengkampanyekan "peradaban baca", sebagai awal dalam menciptakan peradaban yang unggul.

Penyakit masyarakat jahiliah yang miskin peradaban atau mengalami stunting Intelektual dan spritual, itu akan muncul di setiap zaman, ditengah kemajuan tekhnologi saat ini, disatu satu sisi ada dampak positif yang kita rasakan, tetapi juga sangat merasakan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Di zaman modern sekarang yang di tandai dengan "instanisasi" dari segala sudut kehidupan sangat nampak didepan kita, penyakit ini sedang menggorogoti sudut-sudut peradaban manusia modern saat ini, semuanya serba instan, seperti indomie, hanya ditumpa air panas, sudah siap untuk dinikmati.

Kehadiran gadget itu lebih banyak kita nikmati dari segi praktisnya, nonton yang singkat-singkat, membaca yang praktis, menulis status yang singkat-singkat, tidak ada lagi kekuatan untuk membaca yang panjang, menulis pun demikian, kita tidak punya gairah atau tidak punya kekuatan lagi untuk membaca apalagi menulis.

Kita hanya mampu menikmati gadget atau hp hanya sekedar hiburan yang tidak menambah daya intelektual kita.

Peradaban sekarang ini akan melahirkan manusia-manusia yang mengalami kekosongan intelektual yang tidak mampu memberikan lagi penalaran, tidak mampu lagi memberikan respon jitu terhadap perkembangan, kita akan mengalami kembali stunting intelektual dan spritual sebagaimana yang dialami masyarakat Makkah pada zaman jahiliah.

Solusi dalam menghadapi zaman yang tidak pasti ini, mesti kita menggalakkan kembali, metode yang diperkenalkan oleh Jibril kepada Muhammad Saw, yaitu metode "iqra". iqra, iqra, dan iqra, sebagaimana yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad yang disampaikan beberapa kali. 
Memulai kembali peradaban yang unggul, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi adalah dengan memassifkan kembali pesan Jibril kepada Muhammad saw.

Kita menginstal diri kita supaya selalu termotivasi untuk selalu kuat  membaca sebagai modal untuk menciptakan peradaban yang unggul.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved