Berita Sulbar

104 Kasus Kusta Ditemukan di Sulbar Sepanjang 2025, Tertinggi di Polman dan Majene

Menurut Ririn Handayani, Wasor Program Kusta Dinkes Sulbar, stigma sosial menjadi kendala utama. 

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Abd Rahman
AI Gemini
ILUSTRASI KUSTA AI- Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) masih menghadapi tantangan serius dalam menanggulangi kasus kusta.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, sepanjang tahun 2024 tercatat 177 kasus kusta baru. 

Ririn mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran agar berani berobat dan penularan dapat dihentikan.

"Segera periksakan ke puskesmas terdekat, obatnya juga bisa didapatkan secara geratis,"tutupnya.

Diketahui, kusta atau dikenal sebagai penyakit Hansen, adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.

Meskipun penyakit ini sudah jarang ditemukan di negara maju, kusta masih menjadi masalah kesehatan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Penyakit ini menyerang sistem saraf tepi, kulit, mata, dan selaput lendir pada saluran pernapasan atas. 

Jika tidak ditangani dengan benar, kusta dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen dan cacat fisik.

Penyebab dan Penularan

Penyebab utama kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae. Penularannya terjadi melalui kontak yang erat dan berulang dalam jangka waktu lama dengan penderita yang belum diobati. 

Bakteri ini bisa menular melalui percikan cairan dari hidung dan mulut saat penderita batuk atau bersin. 

Namun, perlu dicatat bahwa kusta tidak mudah menular. Sebagian besar orang memiliki kekebalan alami terhadap bakteri ini.(*)

Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved