Berita Sulbar
Ekspor Sulbar Melejit 35,20 Persen di Semester I 2025, Industri Pengolahan Jadi Penopang Utama
Ekspor Sulbar masih didominasi oleh lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) senilai US$ 278,58 juta.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat nilai ekspor sepanjang Januari hingga Juni 2025 mencapai US$ 301,64 juta.
Angka ini naik 35,20 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar US$ 223,11 juta.
Plt Kepala BPS Sulbar, M. La’bi, mengatakan, lonjakan ekspor ini ditopang oleh sektor industri pengolahan.
Baca juga: Eks Staf Honorer UIN Alauddin Makassar Dituntut Enam Tahun Penjara dalam Kasus Uang Palsu
Baca juga: Bisnis Sabu-sabu Selama Enam Bulan, Pria 34 Tahun di Mamuju Ditangkap Polisi
"Nilai ekspor sektor industri pengolahan naik 37,04 persen, dari US$ 213,19 juta menjadi US$ 292,16 juta," ujar La’bi saat press rilis di Kantor BPS Sulbar, Jumat (1/8/2025).
Namun, La’bi menyebut sektor pertanian justru mengalami kontraksi.
"Sektor pertanian turun 4,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
Khusus bulan Juni 2025, nilai ekspor tercatat sebesar US$ 69,68 juta, meningkat 42,88 persen dibanding Juni 2024.
Ekspor Sulbar masih didominasi oleh lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) senilai US$ 278,58 juta.
Menyumbang 92,35 persen dari total ekspor.
Komoditas lainnya meliputi:
Berbagai produk kimia (HS 38) 3,43 persen
Bahan nabati untuk anyaman (HS 14) 2,59 persen
Ampas/sisa industri makanan (HS 23) 0,97 persen
Kakao (HS 18) 0,55 persen
"Hampir semua komoditas utama mengalami peningkatan, kecuali kakao turun 69,51 persen," terang La’bi.
China menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 179,79 juta atau 59,60 persen dari total ekspor.
Sementara negara tujuan lainnya :
Korea Selatan 15,00 persen
Filipina 7,17 persen
India 5,35 persen
Bangladesh 5,18 persen
"Ekspor ke China melonjak 58,43 persen dibanding tahun lalu, dan pada Juni naik 103,29 persen," ungkapnya.
Sebaliknya, ekspor ke Korea Selatan dan India mengalami penurunan masing-masing 1,45 persen dan 27,33 persen.
"Sementara ekspor ke Bangladesh dan Jepang naik,"terangnya.
Jalur Pengiriman Ekspor
Sebagian besar ekspor Sulbar dikirim melalui pelabuhan di luar provinsi.
"Pelabuhan Pantoloan di Sulawesi Tengah mencatat ekspor sebesar US$ 287,72 juta atau 95,38 persen dari total ekspor," jelas La’bi.
Sementara itu, ekspor lewat Pelabuhan Mamuju mencapai US$ 9,62 juta atau 3,19 persen, naik 114,89 persen dibanding Januari–Juni 2024.
"Sebaliknya, pengiriman melalui Pelabuhan Makassar dan Tanjung Perak justru menurun,"pungkasnya.(*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
Pemprov Sulbar Kucurkan Rp967 Juta untuk Tambahan Penghasilan Perangkat Desa di Majene |
![]() |
---|
Dana PUPR Rp291 Miliar ke Sulbar, Perbaikan Jembatan Karema Mamuju Rp27 Miliar |
![]() |
---|
Jawaban Gubernur atas Ranperda APBD 2026 Disetujui Fraksi, DPRD Sulbar Siapkan Jadwal Lanjutan |
![]() |
---|
Gubernur SDK Beri Bonus 5 Bulan Tambahan Penghasilan untuk Kepala Desa |
![]() |
---|
Wakil Gubernur Sulbar Klaim Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Signifikan, Berkurang 9 Ribu Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.