Bapperida Sulbar

Bapperida Sulbar Susun Rencana Intervensi Kemiskinan dan Stunting, Tahun 2026 Anggarkan Rp170 M

Ia mengatakan, Pemprov telah membentuk tim percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting.

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
Andika Firdaus/Tribun-Sulbar.com
RAPAT KOORDINASI - Gubernur Sulbar Suhardi Duka (Tengah), Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga (Kiri) dan Sekertaris Daerah Herdin Ismail (Kanan) saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) implementasi penanganan dan pencegahan kemiskinan serta stunting tahun 2025 dan 2026, Kamis (31/7/2025). Rakor berlangsung di ruang theater lantai ll Kantor Gubernur 

Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyusun langkah strategis untuk menanggulangi kemiskinan dan stunting secara terpadu.

Angka kemiskinan Sulbar saat ini berada di 10,41 persen.

Meski turun 0,3 persen, angka itu masih di atas rata-rata nasional.

Kemiskinan ekstrem bahkan mencapai 1,46 persen.

Baca juga: Kemiskinan 10,46 Persen & Stunting 35,4 Persen : Sulbar Hadapi Ancaman Generasi Muda

Hampir dua kali lipat dari angka nasional, hanya 0,85 persen.

Stunting juga masih menjadi persoalan serius.

Prevalensi stunting di Sulbar berada di angka 35,4 persen.

Kondisi ini bukan hanya masalah kesehatan.

Tapi ancaman serius bagi keberlanjutan generasi muda Sulbar.

Utamanya dalam menyonsong visi Indonesia emas 2045.

“Ini bukan lagi masalah pembangunan, tapi sudah jadi masalah kemanusiaan,” tegas Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, Kamis (31/7/2025).

Ia mengatakan, Pemprov telah membentuk tim percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting.

Sejalan dengan arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.

Junda menyebut, intervensi dimulai dari 12 lokus pada tahun 2025. 
Terdiri atas enam desa dan enam kelurahan.

Adapun lokus intervensi 2025 sebagai berikut:

Kabupaten Polewali Mandar: 

Desa Lampoko

Kelurahan Takatidung

Kabupaten Mamuju:

Desa Bonde Utara

Kelurahan Baurung

Desa Botteng Utara

Kelurahan Bebanga

Kabupaten Mamuju Tengah: 

Kelurahan Babana

Kelurahan Tasokko

Kabupaten Pasangkayu:

Desa Kalola

Kelurahan Pasangkayu

Kabupaten Mamasa:

Desa Buntu Buda

Kelurahan Mamasa

Untuk tahun 2026, rencana intervensi diperluas ke 45 desa dan kelurahan lainnya.

Pemprov Sulbar mengalokasikan dana sekitar Rp40 miliar pada 2025. 
Untuk 2026, direncanakan Rp170 miliar.

“Ini masih pemetaan awal. Setelah pembahasan APBD, kita akan lihat program prioritas dan kebutuhan anggarannya,” ujar Junda.

Baca juga: Bapperida Sulbar Seminar Akhir RIPJPID, Junda Tekankan Pentingnya Perencanaan Berbasis Bukti

Sementara itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengatakan telah menjalin komunikasi dengan para bupati dan 26 SKPD untuk sinergi program.

“Tahun ini kita intervensi 60 desa. Tahun depan 60 lagi, sampai semuanya tertangani,” kata Suhardi.

Ia juga menekankan agar OPD fokus mengalokasikan anggaran secara fokus untuk penanganan dan pencegahan stunting dan kemiskinan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved