Bapperida Sulbar
Bapperida Sulbar Susun Rencana Intervensi Kemiskinan dan Stunting, Tahun 2026 Anggarkan Rp170 M
Ia mengatakan, Pemprov telah membentuk tim percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyusun langkah strategis untuk menanggulangi kemiskinan dan stunting secara terpadu.
Angka kemiskinan Sulbar saat ini berada di 10,41 persen.
Meski turun 0,3 persen, angka itu masih di atas rata-rata nasional.
Kemiskinan ekstrem bahkan mencapai 1,46 persen.
Baca juga: Kemiskinan 10,46 Persen & Stunting 35,4 Persen : Sulbar Hadapi Ancaman Generasi Muda
Hampir dua kali lipat dari angka nasional, hanya 0,85 persen.
Stunting juga masih menjadi persoalan serius.
Prevalensi stunting di Sulbar berada di angka 35,4 persen.
Kondisi ini bukan hanya masalah kesehatan.
Tapi ancaman serius bagi keberlanjutan generasi muda Sulbar.
Utamanya dalam menyonsong visi Indonesia emas 2045.
“Ini bukan lagi masalah pembangunan, tapi sudah jadi masalah kemanusiaan,” tegas Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, Kamis (31/7/2025).
Ia mengatakan, Pemprov telah membentuk tim percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting.
Sejalan dengan arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
Junda menyebut, intervensi dimulai dari 12 lokus pada tahun 2025.
Terdiri atas enam desa dan enam kelurahan.
Adapun lokus intervensi 2025 sebagai berikut:
Kabupaten Polewali Mandar:
Desa Lampoko
Kelurahan Takatidung
Kabupaten Mamuju:
Desa Bonde Utara
Kelurahan Baurung
Desa Botteng Utara
Kelurahan Bebanga
Kabupaten Mamuju Tengah:
Kelurahan Babana
Kelurahan Tasokko
Kabupaten Pasangkayu:
Desa Kalola
Kelurahan Pasangkayu
Kabupaten Mamasa:
Desa Buntu Buda
Kelurahan Mamasa
Untuk tahun 2026, rencana intervensi diperluas ke 45 desa dan kelurahan lainnya.
Pemprov Sulbar mengalokasikan dana sekitar Rp40 miliar pada 2025.
Untuk 2026, direncanakan Rp170 miliar.
“Ini masih pemetaan awal. Setelah pembahasan APBD, kita akan lihat program prioritas dan kebutuhan anggarannya,” ujar Junda.
Baca juga: Bapperida Sulbar Seminar Akhir RIPJPID, Junda Tekankan Pentingnya Perencanaan Berbasis Bukti
Sementara itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengatakan telah menjalin komunikasi dengan para bupati dan 26 SKPD untuk sinergi program.
“Tahun ini kita intervensi 60 desa. Tahun depan 60 lagi, sampai semuanya tertangani,” kata Suhardi.
Ia juga menekankan agar OPD fokus mengalokasikan anggaran secara fokus untuk penanganan dan pencegahan stunting dan kemiskinan.(*)
Hadiri FSTM di Majene, Kepala Bapperida Junda: Lomba Sandeq Hiburan dan Lestarikan Budaya Bahari |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Matangkan Data Pembangunan 2025: Pastikan Bantuan Gubernur Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Hadapi Keterbatasan Anggaran, Bapperida Sulbar: Koordinasi Kunci Utama Atasi Kemiskinan |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Tegaskan Komitmen HAM dan Keberlanjutan dalam Pembangunan Bendungan Budong-Budong |
![]() |
---|
Hadapi APBD Terpangkas, Bapperida Sulbar: Keterbatasan Anggaran Bukan Penghalang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.