Bapperida Sulbar

Hadapi APBD Terpangkas, Bapperida Sulbar: Keterbatasan Anggaran Bukan Penghalang

Kepala Bapperida Sulawesi Barat, Junda Maulana, menegaskan bahwa situasi ini justru menjadi pemicu untuk perencanaan matang

Editor: Abd Rahman
Istimewa
RAPAT PARIPURNA - - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat pada Selasa (9/9/2025) malam menjadi momen penting bagi arah pembangunan daerah. Acara ini ditandai dengan penyerahan nota keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat pada Selasa (9/9/2025) malam menjadi momen penting bagi arah pembangunan daerah.

 Acara ini ditandai dengan penyerahan nota keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka.

Dalam pidatonya, Gubernur mengungkapkan bahwa rencana anggaran APBD 2026 mengalami penurunan signifikan dari Rp2,1 triliun menjadi sekitar Rp1,6 triliun. 

Baca juga: APBD Sulbar 2026 Hanya Rp 1,6 Triliun, DAK Fisik Ditiadakan, SDK : Kita Harus Terima Kenyataan Ini

Baca juga: Chromebook Bantuan Tersangka Nadiem Digunakan 25 Siswa SDI Sulobaja Mateng Gladi ANBK

Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat yang tidak lagi memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, memangkas Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 16,5 persen, dan menurunkan Dana Bagi Hasil (DBH) hingga 74,6 persen.

"Ini memang berat bagi daerah," ungkap Suhardi Duka. "PAD kita hanya kisaran Rp600 miliar. Kita sih, maunya bikin jalan, pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan, tapi kalau uang tidak ada, kita mau apa?"

Menanggapi tantangan fiskal tersebut, Kepala Bapperida Sulawesi Barat, Junda Maulana, menegaskan bahwa situasi ini justru menjadi pemicu untuk perencanaan yang lebih matang.

"Situasi fiskal yang dihadapi saat ini memang sangat menantang, namun bukan berarti kita kehilangan arah. Justru dalam kondisi seperti inilah peran perencanaan menjadi semakin krusial," ujar Junda.

Ia menambahkan, Bapperida Sulbar berkomitmen untuk memastikan setiap rupiah dalam APBD 2026 diarahkan pada program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas.

"Kami percaya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan pemicu untuk berpikir lebih tajam, bertindak lebih bijak, dan melayani lebih tulus," tambahnya.

Dengan semangat gotong royong, ia yakin Pemerintah Provinsi Sulbar akan tetap melangkah maju demi kesejahteraan masyarakat, meskipun dihadapkan pada tantangan anggaran yang berat. 

Pernyataan Junda Maulana ini menjadi penegasan bahwa perencanaan strategis dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam menjaga arah pembangunan Sulawesi Barat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved