Mamuju Tengah
Dinas P3AP2KB Catat 24 Kasus Ekploitasi Anak di Mamuju Tengah, Kekerasan Seksual & Anak Terlantar
Menurutnya, ada 11 kasus kekerasan fisik pada anak dan 10 kasus kekerasan seksual.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat 24 kasus ekploitasi anak sepanjang tahun 2025.
Kasus eksploitasi anak ini bervariatif, mulai kekerasan seksual hingga anak terlantar.
Sekertaris Dinas P3AP2KB, Jamaluddin Asis mengatakan, kasus ini dirangkum sejak Januari - Juni 2025.
Baca juga: Gempa Majene Terasa hingga Mamuju, Siswa SMPN 1 Tapalang Berhamburan Keluar Kelas
Baca juga: 100 Peserta Didik Sekolah Rakyat di Polman Diperiksa Kesehatannya Sebelum Aktif Belajar
Menurutnya, ada 11 kasus kekerasan fisik pada anak dan 10 kasus kekerasan seksual.
Sementara, anak terlantar tiga orang dan pernikahan dini satu orang.
Sehingga, total kasus ekploitasi anak bulan Januari hingga Juni 2025 sebanyak 24.
Adapun kasus anak putus sekolah sebanyak 64 orang.
Tingkat Sekolah Dasar (SD) 52 orang dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14 orang.
"Data ini kami dapatkan dari Disdikbud Mateng," ucap Jamal ditemui di ruang kerjanya, Jl Trans Sulawesi, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Jumat (25/7/2025).
Sementara kasus ekploitasi anak lainnya seperti, menjadi manusia silver, badut atau berjualan kerupuk, nihil.
"Kalau (manusia silver dan badut) di Mamuju Tengah tidak ada, biasanya mereka orang pendatang dari Makassar atau Palu," ungkapnya.
Adapun upaya dilakukan Dinas P3AP2KB Mateng menekan angka kasus ekploitasi anak yaitu membuat Kota Layak Anak (KLA).
KLA ini sudah tertuang dalam Perda Pemkab Mateng nomor 5 tahun 2024.
Pihaknya sudah gencar mengedukasi dan menyoalisasikan ke sekolah atau tempat umum terkait KLA.
"Saat ini, sudah ada beberapa desa sudah menjadi KLA seperti Desa Mahahe, Karossa dan Topoyo," terangnya.
"Insyaallah, secara bertahap kami menyasar 51 desa lainnya," tutupnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi AnugrahÂ
Warga Desak Perbaikan Jalan Poros Bayor Mateng, Dana Rp200 Juta Diminta Segera Digunakan |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Pasokan Ikan Laut di Pasar Topoyo Langka, Ibu Rumah Tangga Terpaksa Beli Tempe |
![]() |
---|
Progres Pembangunan Bendungan Budong-budong di Mamuju Tengah Capai 62 Persen |
![]() |
---|
Anggota DPRD Mateng Kawal Pembayaran Ganti Rugi Lahan Warga Terdampak Bendungan Budong-budong |
![]() |
---|
Terdampak Pembangunan Bendungan Budong-budong, 63 Hektar Lahan Warga Salulebo Belum Dibayar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.