chromebook
Jaringan Internet Terbatas, Chromebook Bantuan Kementerian di SMPN 7 Kalukku Jarang Digunakan
Pada 2020 lalu, SMP Negeri 7 Kalukku menjadi salah satu sekolah penerima manfaat laptop Chromebook.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Program digitalisasi pendidikan yang digulirkan oleh pemerintah, khususnya melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), senantiasa mengedepankan dukungan terhadap Produk Dalam Negeri (PDN) dalam pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pada 2020 lalu, SMP Negeri 7 Kalukku menjadi salah satu sekolah penerima manfaat laptop Chromebook.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Jumat (18/7/2025), laptop Chromebook yang disalurkan ke SMPN 7 Kalukku saat ini berada dalam kondisi baik dan berfungsi optimal.
Perangkat-perangkat tersebut tampak terawat dan siap digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar.
Sebagian besar laptop digunakan secara rutin oleh para siswa dan guru dalam berbagai kegiatan pembelajaran, mulai dari akses materi daring, pengerjaan tugas, hingga eksplorasi sumber belajar digital.
Kepala SMP Negeri 7 Kalukku, Icuk Sugiarto, mengungkapkan sekolahnya mendapatkan bantuan sebanyak 15 unit laptop Chromebook.
"Alhamdulillah, laptop-laptop ini sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah kami. Meskipun sudah disalurkan sejak tahun 2020, kondisinya masih sangat baik dan digunakan secara aktif oleh anak-anak dan guru," ujar Icuk Sugiarto saat ditemui wartawan Tribun-Sulbar.com.
Namun, di balik optimalnya kondisi perangkat, Icuk Sugiarto tidak menampik adanya kendala utama yang dihadapi selama ini, yaitu akses jaringan internet yang kurang memadai.
Keterbatasan ini menjadi hambatan serius dalam memaksimalkan pemanfaatan laptop Chromebook yang sangat bergantung pada konektivitas internet untuk mengakses berbagai platform pembelajaran daring dan sumber belajar digital.
"Jadi, penggunaan di sekolah secara bersamaan itu lima laptop, itu pun kurang maksimal karena jaringan," ujarnya.
Baca juga: Nadiem Makarim 2 Kali Diperiksa Kejagung, Belum Tersangka Kasus Chromebook Rp1,9 Triliun
Meskipun demikian, penggunaan Chromebook di sekolah ini dilakukan seminggu sekali untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
"Dalam seminggu itu sekali karena guru-guru yang mengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memanfaatkan Chromebook sebagai media pembelajaran," terangnya.
Icuk Sugiarto juga menambahkan bahwa saat bantuan ini tiba beberapa tahun lalu, sudah ada pelatihan yang diberikan untuk pengguna Chromebook.
"Tapi itu pas dalam situasi COVID-19, jadi pelatihannya secara daring dari Kemendikbud, dinas pendidikan, termasuk dinas yang menangani seksi kurikulum," jelasnya.
Ia berharap adanya peningkatan kualitas infrastruktur jaringan di wilayah mereka agar potensi penuh dari bantuan Chromebook ini dapat dimanfaatkan secara maksimal demi kemajuan pendidikan di SMPN 7 Kalukku. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Andika Firdaus
SMPN 5 Tobadak Mamuju Tengah Masih Aktif Gunakan Bantuan Chromebook dari Kemendikdasmen |
![]() |
---|
SMPN 5 Tobadak Pinjamkan 15 Unit Chromebook ke Sekolah Lain dan Belum Dikembalikan |
![]() |
---|
SDN 20 Rangas Majene Manfaatkan 33 Unit Bantuan Chromebook untuk Perkuat Digitalisasi Sekolah |
![]() |
---|
Nadiem Makarim 2 Kali Diperiksa Kejagung, Belum Tersangka Kasus Chromebook Rp1,9 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.