Beras Oplosan

Disperindagkop Polman Temukan 3 Merek Beras Oplosan Beredar di Masyarakat

Beras itu bahkan telah habis diperjual belikan selama beberapa pekan terakhir di masyarakat

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
FAHRUN RAMLI
BERAS OPLOSAN : Petugas saat menemukan tiga jenis beras oplosan, di beberapa toko retail modern yang ada di Jl Muh Yamin, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Polman, Sulbar, Kamis (17/7/2025) 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) menyasar beras oplosan di pasar modern, Kamis (17/7/2025).

Hal ini dilakukan setelah maraknya kabar soal beras oplosan banyak beredar di pasar.

Hasilnya, petugas perlindungan konsumen menemukan tiga jenis beras masuk dalam daftar beras oplosan.

Baca juga: 31.131 Orang di Sulbar Bekerja sebagai Nelayan, 65 Persen Masuk Kategori Miskin

Baca juga: Angka Kecelakaan di Mamuju Melonjak, 16 Nyawa Melayang dalam 6 Bulan, 389 Luka-luka

Beras itu bahkan telah habis diperjual belikan selama beberapa pekan terakhir di masyarakat.

Dalam Sidak ini, Disperindagkop mengaju pada 62 merek beras oplosan ditemukan Kementrian Pertanian bersama Satgas Pagan Polri.

"Sidak ini sesuai dengan hasil temuan Kementrian Pertanian, hasilnya ada tiga merek beras oplosan kita temukan," kata Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Polman, Fatriasmal kepada wartawan.

Dia menjelaskan tiga merek beras oplosan itu sudah jarang ditemukan di etalase toko lantaran habis terjual.

Beras oplosan ini kata Fatriasmal sangat merugikan masyarakat lantaran tidak memenuhi standar mutu beras premium.

Fatriasmal menyebut beras oplosan ditemukan itu sesuai dengan merek beras yang dirilis oleh Kementerian Pertanian.

"Otomatis sudah di konsumsi masyarakat, karena hasil pemeriksaan tadi sudah satu pekan dijual ke masyarakat," ungkapnya.

Disebutkan adapun merek beras masuk kategori oplosan yakni beras Raja Platinium, Sanida dan Vutima.

Fatriasmal memperkirakan sudah sekitar 20 bal tiga merek beras oplosan itu telah terjual di masyarakat.

Dia menegaskan dampak beras oplosan ini merugikan masyarakat, juga dapat membuat harga beras menjadi mahal.

"Jadi kita minta tadi ini kepada pegawai toko modern agar menarik merek beras oplosan di etalase, dia turunkan," ungkapnya.

Rencananya Disperindagkop Polman akan kembali melaksanakan Sidak agar dapat memantau beredarnya beras oplosan tersebut.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved