Anak Laporkan Ayah

Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Oknum Kadis di Sulbar Diduga Aniaya Anak Kandung

Pihak penyidik masih menunggu kedatangan kasat Reserse untuk menentukan waktu gelar perkara dan penetapan status hukum terhadap terlapor.

|
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
Penyidikan Polisi - Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mamuju, Ipda Saskia A P, saat ditemui di Polresta Mamuju, pada Selasa (8/7/2025). Polisi memastikan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan seorang kepala dinas (kadis) di Sulawesi Barat (Sulbar) kini telah memasuki tahap penyidikan. 

 LIS mengungkap kronologi dugaan kekerasan yang terjadi, yang menurutnya berawal dari perselisihan keluarga akibat isu perselingkuhan yang telah lama mencuat.

Ia menyebutkan, dugaan perselingkuhan sang ayah dengan seorang pejabat perempuan yang merupakan Kepala Bidang (Kabid) di dinas yang sama, pertama kali terungkap pada 17 Desember 2024.

“Saat itu saya bersama ibu dan adik-adik memergoki bapak mengantar perempuan itu dan anaknya melalui Jalan Badau, belakang kantor BPJN, jalanan sepi. Kami tahu karena bertemu bapak di jalan arteri lalu kami ikuti,” ujarnya.

Konfrontasi terjadi saat keluarga mendatangi rumah yang diyakini milik perempuan tersebut. 

Saat itu terjadi pertengkaran hebat antara ibunya dan sang ayah. 

Bahkan, adik LIS yang sedang hamil sempat didorong dalam situasi tersebut.

Setelah kejadian itu, LIS mengaku mengalami syok berat dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. 

“Saya sempat divisum, tapi saat itu saya masih berharap ada itikad baik dari bapak, jadi saya belum membuat laporan resmi ke polisi,” kata LIS.

Namun, menurutnya, sang ayah justru tidak menunjukkan perubahan. 

Ia bahkan memilih keluar dari rumah dan tinggal di tempat lain.

Puncak kekerasan terjadi pada 19 Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan. 

LIS menceritakan saat itu ia bertemu sang ayah di depan sebuah mal dan ikut masuk ke dalam mobil ayahnya.

“Saya tahu dia masih mengantar perempuan itu. Saya minta diantar pulang, tapi di dalam perjalanan kami cekcok. Bapak tidak terima saya menegur dan menyuruhnya kembali ke rumah. Dia bilang, saya sebagai anak tidak mengerti kondisi orang tua, dan dia merasa bebas menikah lagi,” ucapnya.

Saat tiba di kompleks perumahan, LIS mengaku mendapat pemukulan di dalam mobil. 

Lapor Polisi - Wanita inisial LIS saat melapor ke Polresta Mamuju terkait kekerasan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya yang seorang kepala dinas di Sulawesi Barat
Lapor Polisi - Wanita inisial LIS saat melapor ke Polresta Mamuju terkait kekerasan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya yang seorang kepala dinas di Sulawesi Barat (suandi)

Ia mengatakan sempat dikejar-kejar oleh ayahnya yang mengancam akan menabrakkan mobil jika dirinya tidak turun. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved