Korupsi Pengadaan Laptop

Terseret Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun, Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri

Pencegahan ini dilakukan menyusul dugaan kasus korupsi dalam pengadaan laptop di Kemendikbudristek periode 2019–2022.

Editor: Nurhadi Hasbi
kompas.com
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berjalan untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Rapat tersebut membahas tentang realisasi APBN 2021. 

Dari proses tersebut, harga laptop chromebook berhasil ditekan menjadi sekitar Rp5 juta per unit dari harga awal Rp6–Rp7 juta.

Libatkan Instansi Pengawasan

Agar proses berjalan sesuai aturan, Nadiem mengklaim telah meminta pendampingan dari sejumlah lembaga pengawas, seperti BPKP, Jamdatun, dan KPPU.

“Sejak awal kami sadar proyek sebesar ini penuh risiko, makanya kami libatkan banyak pihak untuk kawal pengadaan ini,” ujarnya.

Evaluasi dan Dampak Penggunaan Laptop

Menurut Nadiem, pengadaan laptop ini juga disertai monitoring dan evaluasi.

Ia menyebut, berdasarkan data 2023, sekitar 97 persen laptop telah teregistrasi dan diterima oleh sekolah.

Dari total 77 ribu sekolah penerima, 82 persen di antaranya menyatakan laptop digunakan untuk proses belajar-mengajar.

Pengadaan ini, lanjutnya, tidak hanya menggunakan anggaran pusat (APBN).

Tetapi juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah daerah.

Terkejut Ada Dugaan Korupsi

Menutup pernyataannya, Nadiem mengaku terkejut dengan munculnya dugaan korupsi terhadap program tersebut.

Ia menilai semua proses sudah dilakukan dengan asas transparansi dan prinsip meminimalkan konflik kepentingan.

“Saya sangat kaget mendengar pemberitaan ini. Padahal sejak awal kami sangat berhati-hati dan melibatkan berbagai lembaga untuk mengawal proyek ini,” pungkasnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved