Bapperida Sulbar

Junda Maulana Ungkap Tantangan dan Solusi Kemiskinan Ekstrem Sulbar, Minta Kolaborasi Lintas Sektor

Tahun 2024, prevalensi stunting di Sulbar mencapai 35,5 persen, angka yang tinggi dan mengkhawatirkan.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Stunting dan Kemiskinan - Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, saat menjadi narasumber Lokakarya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Kemiskinan Ekstrem, di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulbar, Senin (16/6/2025). Ia menegaskan bahwa stunting adalah persoalan pembangunan jangka panjang. 

Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

Pengadaan sarana perikanan tangkap

Pelatihan kewirausahaan

Pengembangan kawasan perkebunan dan benih tanaman produktif

Program padat karya

Bantuan alat usaha untuk pelaku UMKM

Meski begitu, tantangan masih besar. Di antaranya:

Pengelolaan data kemiskinan yang belum optimal

Keterbatasan anggaran, dengan total APBD Sulbar sekitar Rp2 triliun dan PAD hanya 27,14 persen

Koordinasi lintas sektor yang belum maksimal

Kondisi geografis yang sulit dijangkau

Keterbatasan infrastruktur dan konektivitas wilayah

Sebagai solusi, Junda menawarkan beberapa langkah konkret:

Peningkatan kualitas dan akurasi data kemiskinan melalui DTKS, P3KE, dan Regsosek

Penambahan anggaran dari pusat serta optimalisasi dana CSR perusahaan

Penguatan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat

Pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas antarwilayah

“Perlu sinergi yang kuat untuk membangun SDM unggul. Tanpa itu, kita hanya akan terus berada dalam lingkaran masalah yang sama,” tutup Junda.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com: Suandi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved