Sulbar Cerdas dan Berdaya

30 Titik Blank Spot di Mamasa dan Polman Segera Nikmati Internet Starlink Lewat Program SDK-JSM

Program ini merupakan bagian dari misi “Sulbar Cerdas dan Berdaya” yang menjadi prioritas Gubernur Sulbar.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Bantuan Internet - Kepala Diskominfopers Sulbar, Mustari Mula, saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Selasa (10/6/2025). Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menargetkan pengentasan 90 titik blank spot internet di wilayahnya sepanjang tahun 2025. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menargetkan pengentasan 90 titik blank spot internet di wilayahnya sepanjang tahun 2025. 

Program ini merupakan bagian dari misi “Sulbar Cerdas dan Berdaya” yang menjadi prioritas Gubernur Sulbar.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfopers) Sulbar, Mustari Mula, menyebut 90 titik tersebut menyasar lokasi-lokasi strategis seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa. 

Baca juga: Tahun Ini Diskominfopers Sulbar Akan Tuntaskan 90 Titik Blank Spot, Mulai Sekolah Hingga Puskesmas

Rinciannya meliputi 26 kantor desa, 18 puskesmas, 16 SMA, 23 SMK, dan 7 SLB.

“Dari total 384 titik blank spot yang terdata, kami menargetkan 90 titik dapat diintervensi pada tahun 2025. Sisanya akan diselesaikan bertahap hingga tahun 2028,” ujar Mustari saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Selasa (10/6/2025).

Target 100 Hari Kerja: 30 Titik Rampung

Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Pemprov menargetkan 30 titik awal segera rampung. 

Titik-titik ini tersebar di dua kabupaten, yakni 15 titik di Kabupaten Mamasa dan 15 titik di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Menurut Mustari, pemasangan perangkat sudah dimulai, dan peresmian 30 titik ini dijadwalkan pada 16 Juni 2025. 

Gubernur Sulbar akan meluncurkan program ini secara daring melalui Zoom, dan menyapa langsung para penerima manfaat.

Anggaran Rp37 Juta per Titik, Total Capai Rp3,3 Miliar

Setiap titik blank spot yang akan diintervensi membutuhkan anggaran sekitar Rp37 juta. 

Biaya tersebut sudah mencakup instalasi jaringan, perangkat internet, dan stimulan operasional selama satu tahun.

“Setelah satu tahun, operasional jaringan akan menjadi tanggung jawab pengguna, baik itu sekolah, puskesmas, atau kantor desa,” jelas Mustari.

Jika dikalikan 90 titik, total anggaran program ini mencapai sekitar Rp3,3 miliar.

Selain menyasar satu titik utama, jaringan internet ini juga akan didistribusikan ke dua titik tambahan di sekitarnya menggunakan teknologi access point hingga radius 400 meter.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved