Wanita Tewas Dianiaya

Suami Bunuh Istri di Mamuju Meninggal Diduga karena Zat Berbahaya, Sempat Minum Racun di Kebun

Sayangnya, meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, pada pukul 04.00 WITA Bidin dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis akibat sesak napas

Editor: Ilham Mulyawan
Polresta Mamuju
JENAZAH BIDIN DIBAWA KE RUMAH DUKA - Jenazah Bidin , terduga pelaku yang membunuh MR di Desa Saletto, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Selasa (3/6/2025) dimasukkan ke ambulans, setelah ia meninggal dunia pada Rabu (4/6/2025) dini hari 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Terduga pelaku pembunuhan, Bidin (47) yang diduga kuat menghabisi nyawa istrinya sendiri, MR (35) di Dusun Dolangan Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara pada Rabu dini hari (4/6/2025).

"Bahwa benar pada malam harinya sekitar pukul 22.00 WITA, setelah memberikan keterangan kepada penyidik, terduga pelaku dibawa ke RS Bhayangkara," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir kepada wartawan.

"Kekhawatiran Penyidik membawa terduga pelaku ke RS Bhayangkara, mengingat Bidin sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun saat melarikan diri ke kebun milik warga usai kejadian pembunuhan dan sempat mendapat tindakan persekusi oleh warga setempat," ujar Herman lagi.

Baca juga: Sebelum Meninggal di RS Suami Bunuh istri di Saletto Mamuju Sempat Minta Diantarkan Air Kelapa

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Suami Diduga Habisi Nyawa Istri Pakai Selimut di Mamuju

Mengantisipasi adanya risiko kematian, penyidik membawa tersangka ke RS Bhayangkara sesaat setelah diperiksa untuk mendapatkan penanganan medis. 

Sayangnya, meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, pada pukul 04.00 WITA Bidin dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis akibat sesak napas yang dialaminya.

Hingga saat ini, jenazah Bidin telah menjalani proses pemeriksaan oleh dokter forensik. 

Pemeriksaan tersebut meliputi CT scan, pemeriksaan fisik luar, serta analisis urine guna memastikan penyebab pasti kematiannya

Ditempat yang sama Dr Mauluddin (dokter forensik) mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan urine ditemukan adanya kandungan zat berbahaya.

Sedangkan hasil pemeriksaan fisik luar dan CT scan tidak ditemukan adanya luka fatal yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia 

SR (18) putri almarhum menjelaskan, ayahnya mengalami sesak napas setibanya di RS Bhayangkara dan langsung diberikan pertolongan oleh pihak rumah sakit. 

"Sekitar pukul 10.00 WITA, kami bersama-sama dari Polres menuju RS Bhayangkara," kata Sarlia saat ditemui di RS Bhayangkara.

Namun, setibanya di sana, kondisi almarhum sudah sangat lemah dan sudah susah berjalan. 

"Bapak saya sudah lemas, sehingga kami dibantu bersama 4 orang keluarga dan pihak kepolisian," ungkapnya.

Sepupu almarhum KL mengungkapkan, ia mendapatkan kabar bahwa almarhum meminta diantarkan air kelapa ke RS Bhayangkara, namun permintaan itu tak sempat terpenuhi.

"Kami mau antarkan, tapi mendapatkan kabar duka dari keluarga di RS Bhayangkara jam 4 subuh jadi kami tidak mengantarkan kelapa,"ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved