harga bahan pokok naik

Harga Bahan Pokok di Mamuju Naik Jelang Iduladha 1446 Hijriah, Cabai dan Bawang Merah Jadi Pemicu

Kenaikan harga ini dikeluhkan pedagang dan pembeli, terutama pada komoditas utama seperti cabai dan bawang merah.

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
Andika Firdaus/Tribun-Sulbar.com
HARGA BAHAN POKOK – Stan penjualan Jasar di Pasar Lama Mamuju, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (31/5/2025). Menjelang Idul Adha 1446 H, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga signifikan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Menjelang perayaan Iduladha 1446 Hijriah, sejumlah harga bahan pokok di Pasar Lama Mamuju mulai merangkak naik, Sabtu (31/5/2025).

Kenaikan harga ini dikeluhkan pedagang dan pembeli, terutama pada komoditas utama seperti cabai dan bawang merah.

Kenaikan harga terpantau sejak empat hari terakhir di Pasar Lama Mamuju, Jalan Pasar Sentral, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Mamuju Tengah Jelang Iduladha 1446 Hijriah: Cabai dan Bawang Turun

Seorang pedagang, Jasar, menyebutkan, harga cabai menjadi salah satu yang paling mencolok mengalami lonjakan.

“Cabai keriting naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Begitu juga cabai besar merah, dari Rp35 ribu kini menjadi Rp40 ribu per kilogram,” ujar Jasar saat ditemui di stan dagangannya, Sabtu (31/5/2025).

Selain cabai, beberapa bahan pokok lain juga mengalami kenaikan, terutama komoditas yang didatangkan dari luar daerah.

Jeruk misalnya, kini dibanderol Rp12 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp10 ribu.

Kenaikan juga terjadi pada bawang merah yang kini dijual Rp35 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp30 ribu.

Kondisi ini menambah beban rumah tangga, terutama menjelang hari raya kurban yang biasanya diikuti peningkatan kebutuhan dapur.

“Semoga pemerintah bisa segera turun tangan untuk menstabilkan harga agar tidak makin membebani masyarakat,” tambah Jasar.

Sementara itu, Rosnawiah, salah satu pembeli, mengaku kenaikan harga ini cukup memberatkan bagi ibu rumah tangga.

“Kami jadi harus pintar-pintar mengelola uang belanja. Kadang harus mengurangi porsi atau mencari alternatif bahan makanan yang lebih murah,” ungkapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved