Tolak Tambang Pasir
Hari Reformasi: Aliansi Rakyat Sulbar Tolak Tambang Pasir Tagih Janji SDK
Aksi ini merupakan lanjutan dari gelombang penolakan yang telah berlangsung beberapa waktu terakhir.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu (21/5/2025).
Bertepatan dengan peringatan Hari Reformasi, aksi kali ini difokuskan pada penolakan terhadap aktivitas tambang pasir yang dinilai merusak lingkungan dan mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir.
Aksi ini merupakan lanjutan dari gelombang penolakan yang telah berlangsung beberapa waktu terakhir.
Baca juga: BWS V Sulawesi Ralat Pernyataan Soal Izin Tambang: PT Jaya Pasir Andalan Kantongi Rekomendasi Teknis
Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk nelayan, petani, pemuda, dan aktivis, tiba di depan Kantor Gubernur Sulbar dengan membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar pemerintah daerah segera menghentikan seluruh operasi tambang pasir.
Mereka menyuarakan kekhawatiran akan dampak buruk penambangan pasir, seperti kerusakan ekosistem laut dan hilangnya sumber penghidupan warga.
Koordinator lapangan, Sulkarnain, menegaskan aksi hari ini adalah aksi damai.
"Kami datang hari ini bukan mau adu otot, tapi kami datang di sini untuk memperjuangkan hak-hak kami," ujar Sulkarnain dalam orasinya.
Lebih lanjut, Sulkarnain menyampaikan kedatangan mereka kali ini juga untuk menagih janji Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), yang sebelumnya menyatakan akan melakukan evaluasi terkait izin tambang pasir.
"Hari ini kami datang kembali untuk menagih janji Bapak SDK melakukan evaluasi, namun sampai hari ini belum ada hasil," ungkapnya.
Sulkarnain juga mengungkapkan adanya upaya-upaya di luar jalur untuk membungkam penolakan.
"Kemarin ada utusan yang mengatasnamakan orang dari Suhardi Duka ke kampung kami secara diam-diam. Ia menyampaikan kepada orang tua untuk tidak melakukan penolakan tambang karena sampai kapan pun (tambang) akan terus jalan," ujarnya.
Aliansi Rakyat Sulbar menegaskan mereka akan terus menyuarakan aspirasi dan berjuang hingga izin tambang pasir dicabut sepenuhnya.
Mereka menuntut agar lingkungan dan hak-hak masyarakat dapat terlindungi dari dampak negatif penambangan.
Massa berharap Gubernur Sulawesi Barat dapat mendengarkan tuntutan rakyat dan mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktik penambangan pasir yang merusak.
Pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja juga terlihat bersiaga mengamankan jalannya aksi, memastikan demonstrasi berlangsung tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
Aparat berjaga di beberapa titik strategis di sekitar kantor gubernur, meskipun massa aksi terlihat fokus menyuarakan tuntutan mereka secara damai. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar: Andika Firdaus
Tolak Tambang Pasir
Sulawesi Barat
Tambang Pasir
Gubernur Sulbar Suhardi Duka
Suhardi Duka
SDK
Aliansi Rakyat Sulbar
Aliansi Pertanyakan Kinerja Tim Evaluasi Perizinan Tambang Pasir yang Dibentuk Pemprov Sulbar |
![]() |
---|
Dilaporkan Perusahaan, Lima Warga Penolak Tambang Pasir di Kalukku Mamuju Dipanggil Polisi |
![]() |
---|
Mahasiswa Sulbar Gelar Aksi di Makassar, Tolak Tambang Pasir dan Pengrusakan Lingkungan |
![]() |
---|
Wagub Sulbar Terima Massa Tolak Tambang Pasir, Janji Evaluasi dan Tinjauan Lokasi |
![]() |
---|
Wagub Salim S Mengga Janji Hentikan Tambang Pasir, Aliansi Rakyat Sulbar Bergembira |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.