Relokasi Pasar

Hari Ini Relokasi Pasar! Pedagang Pasar Lama Meringis Omzet Menurun Drastis

Alasannya tidak beralih ke pasar baru karena tidak memiliki tempat lapak, selain itu faktor pembeli kurang juga menjadi alasannya tetap bertahan berj

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
RELOKASI PASAR - Sejumlah pedagang pasar lama meringis hasil penjualannya menurun drastis di pasar lama, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Jumat (9/5/2025). Selain itu, sejumlah lapak pedagang banyak yang kosong. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah pedagang pasar lama Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) meringis.

Omzet mereka selama ini didapatkan cukup tinggi mengalami penurunan drastis.

Baca juga: Pemprov Sulbar Siapkan Bantuan Tunai untuk 5.023 Keluarga Miskin, SIapa yang Dapat?

Baca juga: Ini Daftar Desa di Mamuju Tengah yang Sudah Bentuk Koperasi Merah Putih, Sisanya Kapan?

Salah seorang pedagang pakaian, Andi Saharuddin mengatakan, pengalihan aktivitas jual beli ke pasar baru sangat berdampak pada omzetnya.

"Sebelum adanya Surat Edaran (SE) Bupati terkait pengalihan aktivitas jual beli ke pasar baru, saya bisa memperoleh omzet hingga Rp2 juta - Rp3 juta," ucap Saharuddin, saat ditemui di lapaknya, kompleks pasar lama Topoyo, Desa Topoyo, Jumat (9/5/2025).

Namun, setelah pengalihan perhari ini (9 Mei 2025) berdasarkan SE Bupati, omzetnya menurun drastis.

"Sekarang ini, baru Rp100 ribu lebih saya dapatkan pembeli," bebernya.

Menurutnya, adanya pengalihan tersebut membuat pengunjung atau pembeli pasar lama beralih ke pasar baru.

Bahkan, puluhan pedagang juga ikut beralih ke pasar baru sehingga lapak-lapak di pasar lama banyak yang kosong.

Hanya ada beberapa pedagang bertahan, termasuk dirinya.

Olehnya itu, ia berharap pemerintah kembali mengkaji ulang kebijakannya.

"Harapan Saya, semoga pasar lama tetap beroperasi begitupun pasar baru," harapnya.

Karena, jika pasar lama ditutup bisa mematikan perekonomiannya.

Ia juga mengatakan, dirinya tetap memilih bertahan berjualan di pasar lama, karena menurut Saharuddin minat pembeli di pasar lama dan baru sangat berbeda.

"Saya bertahan disini (pasar lama), karena saya sudah pernah menjual disana (pasar baru) namun hasil penjualan didapatkan sangat berbeda, biar satu dagangan saya tidak ada yang laku," ucapnya.

"Kami pedagang punya target dan hitungan sendiri, jika target kami tidak terpenuhi di pasar baru, ngapain kami kesana berjualan, bukan untung malah rugi," tambahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved