BPJS Kesehatan

224 Ribu Peserta BPJS di Sulbar Nonaktif, Alasan Pasangkayu Enggan Pakai JKN

Asran menyoroti rendahnya partisipasi di Pasangkayu dan menyebut pihaknya telah melakukan advokasi bersama BPJS Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Suandi
BPJS Kesehatan - Pemprov Sulbar yang sedang rapat strategi pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (7/6/2025). Sebanyak 224.653 peserta BPJS Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tercatat tidak aktif. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebanyak 224.653 peserta BPJS Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tercatat tidak aktif. 

Data ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, drg Asran Masdy, usai mengikuti rapat strategi pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di kantor gubernur Sulbar, Rabu (7/6/2025).

Baca juga: DTKS April 2025: Penduduk Miskin Kabupaten Mamuju Tertinggi di Kalukku Capai 33 Ribu Jiwa

Baca juga: BREAKING NEWS: Korlap Demo Tolak Tambang Pasir Dapat Ancaman Pembunuhan Lewat Sosial Media

Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta adalah upaya untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, komprehensif, dan berkualitas tanpa hambatan finansial.

Asran menyampaikan saat ini jumlah peserta BPJS Kesehatan aktif di Sulbar mencapai 1.258.368 jiwa, atau sekitar 98 persen dari total penduduk.

Majene menjadi kabupaten dengan persentase tertinggi, yaitu 92,40 persen. 

Dari total peserta, 174.426 orang aktif dan 18.426 tidak aktif.

Mamuju memiliki 258.646 peserta aktif dan 36.715 tidak aktif (90,22 persen).

Polewali Mandar (Polman) mencapai 86,68 persen dengan 424.764 peserta aktif dan 82.809 tidak aktif.

Mamuju Tengah berada di angka 85,56 persen, dengan 122.589 peserta aktif dan 19.430 tidak aktif.

Mamasa tercatat sebesar 85,37 persen dengan 142.630 peserta aktif dan 28.372 tidak aktif.

"Pasangkayu menjadi kabupaten dengan persentase terendah, yaitu 73,18 persen. Dari 135.313 peserta, hanya 96.412 yang aktif dan 38.901 tidak aktif," ujarnya.

Asran menyoroti rendahnya partisipasi di Pasangkayu dan menyebut pihaknya telah melakukan advokasi bersama BPJS Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Pasangkayu.

“Pasangkayu itu kecenderungannya, masyarakat di sana punya banyak duit. Mereka lebih memilih berobat sendiri menggunakan dana pribadi dibanding memanfaatkan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” jelasnya.

Ia menambahkan, pemerintah menargetkan tingkat keaktifan peserta BPJS di Pasangkayu bisa meningkat menjadi 80 persen pada akhir Mei 2025.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved