Hardiknas 2025

MIRIS! Bangunan SMP Negeri 6 Buntu Malangka Mamasa, Dinding dari Anyaman Bambu dan Lantai Tanah

Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Bumal, Handriani (56), momentum hari pendidikan nasional ini pihaknya berharap sekolahnya dapat perhatian.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
BANGUNAN SEKOLAH - Kondisi bangunan sekolah SMP Negeri 6 Buntu Malangka (Bumal) di Dusun Kalabatu, Desa Aralle Timur Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa, kian memperihatinkan. Dinding hanau terbuat dari anyaman bambu seadanya dan berlantai tanah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Bangunan sekolah SMP Negeri 6 Buntu Malangka di Dusun Kalabatu, Desa Aralle Timur, Kecamatan Buntu Malangka, Kabupaten Mamasa, kondisinya memperhatikan.

Bagaimana tidak, dinding sekolah hanya terbuat dari anyaman bambu dan berlantai tanah pula.

Saat musim hujan tiba, kondisi ruangan akan becek dan berlumpur.

Baca juga: Hardiknas, Bupati Mamuju Sutinah Soroti Kualitas Kinerja ASN PPPK yang Tak Sesuai Harapan

Pantauan Tribun-Sulbar.com, nampak mobiler yang ada di sekolah itu hanya seadanya.

Papan tulis terbuat dari triplek yang sudah lapuk.

Penghapus hanya menggunakan buatan tangan dari siswa.

Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Bumal, Handriani (56), momentum hari pendidikan nasional ini pihaknya berharap sekolahnya dapat perhatian.

Terutama kata Handriani, bangunan sekolah dan juga mobiler.

"Ya kita harap pemerintah terkait bisa membantu kami terutama bangunan sekolah," ungkap Handriani saat ditemui di Sekolahnya Dusun Kalabatu, Desa Aralle Timur Kecamatan Bumal, Jumat (2/5/2025).

Handriani menceritakan, kondisi sekolah yang ia pimpin itu berlangsung sejak awal berdirinya sekolah itu.

"Sudah enam tahun begini Pak, kan dulunya kelas jauh dari SMP 2 Bumal Pak," jelas Handriani.

Kata dia, pada tahun 2020 lalu sekolah ini berdiri sendiri.

Sejak saat itulah kondisi bangunan sekolah ini tidak memadai.

Siswa siswi hanya belajar dengan menggunakan mobiler seadanya.

Menurut Handriani, jumlah siswa siswi di sekolah itu sebanyak 32 orang.

Sedangkan guru honorer sebanyak 12 orang.

"Guru semua honorer Pak, cuma saya PNS," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved