Mamuju

Waspada Hoaks! Ini Tips Polresta Mamuju Cara Kenali Informasi Bohong di Media Sosial

Untuk mencegah keresahan dan menjaga ketertiban masyarakat, berikut adalah 3 tips penting dari Polresta Mamuju

Editor: Abd Rahman
Istimewa
INFO HOAX- Akhir-akhir ini warga di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat resah postingan di media sosial Facebook akun milik Fitri Ani dan Astuget SDH.Kapolsek Kalukku Iptu Makmur mengatakan, setelah diselidiki oleh pihak kepolisian ternyata informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dipastikan informasi bohong atau hoaks. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU- Polresta Mamuju baru-baru ini memastikan bahwa sejumlah berita beredar masif di media sosial Facebook dan grup WhatsApp, seperti klaim tentang kelompok orang bersenjata, pencurian disertai pemerkosaan, dan penyerangan rumah di BTN Puri Mutiara, adalah hoaks atau tidak benar.

Setelah melakukan penyelidikan dan konfirmasi, Polresta Mamuju menegaskan bahwa informasi tersebut tidak berdasar dan hanya berita bohong.

Baca juga: Doa dan Tujuh Tips Jitu Menjaga Ingatan Tetap Tajam di Tengah Keseharian yang Padat

Baca juga: Waspada Sebaran Hoaks di Sosmed, Polresta Mamuju Minta Warga Cek Fakta Sebelum Sebar Informasi

Untuk mencegah keresahan dan menjaga ketertiban masyarakat, berikut adalah 3 tips penting dari Polresta Mamuju yang wajib Anda terapkan saat menerima informasi di media sosial:

Jangan Mudah Percaya: 

Jangan langsung yakin dengan informasi yang beredar di media sosial atau grup WhatsApp, terutama jika tidak mencantumkan sumber yang jelas dan kredibel.

Hentikan Penyebaran: 

Jangan pernah ikut menyebarkan berita yang dicurigai hoaks. Menyebarkan berita bohong dapat menimbulkan keresahan dan mengganggu keamanan masyarakat.

Lakukan Konfirmasi: 

Selalu konfirmasi kebenaran informasi kepada pihak berwenang, seperti Kepolisian atau sumber resmi pemerintah lainnya, sebelum Anda membagikannya.

Polresta Mamuju berkomitmen untuk terus memantau dan menindak tegas penyebaran informasi bohong yang berpotensi meresahkan masyarakat. 

Dengan bersikap bijak dan kritis, kita dapat bersama-sama menjaga lingkungan digital yang aman dan kondusif.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved