Tolak Tambang Pasir

Tolak Tambang Pasir, Warga Kalukku Barat Hadang Alat Berat PT Jaya Pasir Andalan

Terlihat pula beberapa orang menyampaikan aspirasi mereka dengan nada emosional.

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar
Tolak Tambang Pasir - Ratusan warga Dusun Kayumate, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kembali melakukan aksi penghadangan berat yang ingin masuk di lokasi tambang pasir milik PT Jaya Pasir Andalan, Rabu (16/4/2025). Warga khawatir ruang-ruang hidup mereka tergerus dengan hadirnya tambang pasir. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Tolak Tambang Pasir, Warga Kalukku Barat Hadang Alat Berat PT Jaya Pasir Andalan.

Aksi penghadangan alat berat diunggah di media sosial Facebook oleh salah seorang warga dengan nama akun @Ana Sardy, Rabu (16/4/2025).

Aksi warga viral dan menjadi perhatian publik.

Baca juga: Masyarakat Karossa Mateng Minta Hasil Evaluasi dan Kajian Dampak Lingkungan Tambang Pasir Meresahkan

Dalam rekaman video, terlihat kerumunan warga di Dusun Kayumate, Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) berkumpul hadang alat berat milik PT Jaya Pasir Andalan masuk di lokasi tambang.

Warga berdiri di sekitar alat berat, menghalangi pergerakannya. 

Terlihat pula beberapa orang menyampaikan aspirasi mereka dengan nada emosional.

Kuat dugaan, aksi warga ini merupakan bentuk protes terhadap dampak lingkungan atau potensi kerugian yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan perusahaan di wilayah mereka.

Unggahan video tersebut di media sosial Facebook menuai berbagai komentar dari warganet.

Salah satu komentar akun FB bernama @Riantika Rahman mengungkapkan masyarakat bersatu tolak karena tak mau kampung dirusak.

Sementara itu salah seorang warga Ana mengatakan, warga tidak setuju karena ini bisa merusak mata pencaharian atau ruang hidup warga.

"Karena disini rata-rata mata pencaharian mereka di laut untuk membantu biaya hidup sehari-hari dan menyekolahkan anak-anak,"ujar Ana saat dikonfirmasi melalui pesan FB, Rabu, (16/4/2025).

Ana berharap, tambang pasir ini tidak dilanjutkan karna akan merusak mata pencaharian diwilayahnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved