Berita Mamuju Tengah

Tegas! Pemkab Mamuju Tengah Akan Tindak Tegas Perusahaan Sawit Jika Lakukan Ini

Arsal akan melakukan diskusi dengan pihak perusahaan terkait kontribusi perusahaan minyak terhadap daerah.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
PERUSAHAAN SAWIT - Corong asap salah satu perusahaan sawit di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (15/4/2025). Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) Arsal Aras berjanji menindak tegas perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit apabila melanggar aturan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) Arsal Aras berjanji menindak tegas perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit apabila melanggar aturan.

Hal itu Arsal sampaikan saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Bupati Mamuju Tengah, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: HORE! THR Ratusan Guru di Majene Cair Pekan Depan

Baca juga: Terkumpul Rp 10 Juta, Warga 3 Desa di Majene Swadaya Perbaiki Jalan Rusak, Seringkali Makan Korban

"Terutama perusahaan yang terbukti limbahnya telah mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat," pungkasnya.

Sebagai langkah awal memastikan tidak ada pencemaran limbah, Pemkab Mamuju Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan DPRD Mateng sudah melakukan sidak di sejumlah perusahaan sawit di Mamuju Tengah.

Di antaranya, PT MAS di Barakkang, PT SRL 2 - BDS di Babana, PT WKSM di Tobadak dan PT PNGL di Kambunong.

"Mereka sudah mengecek langsung di lapangan," kata Arsal.

"Jika terbukti ada persoalan pencemaran itu, DPRD dan Pemkab Mateng akan tegas meminta untuk segera di tangani," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dirinya dalam waktu dekat akan turun langsung ke perusahaan-perusahaan memastikan tidak ada pencemaran di masyarakat.

Namun, jika di lokasi tidak ditemukan pencemaran limbah, maka pemerintah tetap meminta perusahaan tetap mengontrol limbahnya agar tidak berdampak ke Masyarakat luas dan mencemari lingkungan sekitarnya.

Selain itu, Arsal akan melakukan diskusi dengan pihak perusahaan terkait kontribusi perusahaan minyak terhadap daerah.

Hal itu dikarenakan, menurut pengamatannya, selama ini perusahaan minim kontribusi ke daerah.

Padahal, menurut Arsal, paling banyak merusak jalan-jalan di Mateng itu di sektor sawit.

"Sama-sama kita ketahui yang paling banyak merusak jalan-jalan di daerah kita itu adalah mobil-mobil truk memuat sawit baik 6 roda hingga 10 roda, sementara kontribusi pihak perusahaan-perusahaan ini untuk daerah dan masyarakat selama ini sangat kecil," tuturnya.

"Olehnya itu, penting mendiskusikan soal kontribusi ini utamanya terkait isu nasional salah satunya kemiskinan ektrim dan lainnya," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved