Mahasiswa Mamuju
Kata Bupati Sutinah Soal Mahasiswa Mamuju Ditangkap Polisi di Mesir
Sutinah mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinisi (Pemprov) untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam penanganan kasus ini.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, untuk membantu proses penanganan seorang mahasiswa asal Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang saat ini berada di Mesir.
Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang sedang mengalami kesulitan di luar negeri.
"Jadi itu sudah dilaporkan oleh camat Tapalang Barat soal kondisi tersebut, tentunya ini bukan persoalan yang mudah mengingat ini melibatkan dua negara, apalagi ditahan di luar negeri dan perlu kehati-hatian,"ujar Sutinah saat ditemui diruang kerjanya di Kantor Bupati Jl Cut Nyak Dien, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (14/4/2025).
Baca juga: Penyebab Mahasiswa Asal Mamuju Sedang Kuliah di Kairo Ditangkap Polisi, Dijebak Teman?
Baca juga: Warga Katumbangan Campalagian Polman Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak
Lanjut Sutinah mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam penanganan kasus ini.
"Karena pemprov juga merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dan mungkin lebih ditangani lebih oleh Pemprov, tapi Pemkab Kabupaten akan membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kewenangan,"ujarnya.
Lanjut Sutinah mengatakan, untuk proses pendampingan hukum pemkab Mamuju akan menyiapkan kalau memang prosesnya membutuhkan seperti itu.
"Kami dari pemkab akan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kewenangan dan kemampuan pemkab untuk adik kita yang ditahan dan melihat juga seperti apa kasusnya,"terangnya.
Sebelumnya, mahasiswa asal Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat inisial AG yang kini ditahan di dalam penjara Nozha, Kairo, Mesir.
Awalnya AG berangkat kembali ke Kairo dari Indonesia pada Rabu, 12 Maret 2025.
Sebelum keberangkatan, temannya berinisial AD menitipkan sebuah bungkusan milik seorang warga Indonesia di Kairo berinisial DPW.
Titipan itu diberikan karena AD tidak memiliki cukup ruang di bagasinya saat hendak kembali ke Kairo sehari sebelumnya.
Isi bungkusan tersebut awalnya dianggap barang biasa, namun ternyata berisi tiga buah stempel.
Sesampainya di Bandara Kairo pada pukul 12:58 waktu setempat, AG menjalani pemeriksaan bea cukai.
Saat petugas memeriksa bungkusan titipan tersebut, mereka menemukan tiga stempel yang mencurigakan.
Polisi langsung menanyakan tentang kepemilikan stempel itu. Karena AG tidak mengetahui isi detail titipan, ia menghubungi AD.
Soal Proyek Jalan Rp18 Miliar di Tapalang, Ketua DPRD Sulbar Akan Panggil PUPR untuk RDP |
![]() |
---|
Warga Duga Anggaran Rp 18,4 M Proyek Jalan Dimark-up, Massa Protes di Kantor Gubernur Sulbar |
![]() |
---|
Protes Proyek Jalan Rp18 Miliar, Warga Tapalang Barat Demo di DPRD Sulbar |
![]() |
---|
Massa Menuju Gedung DPRD Mamuju, Ban Dibakar di Simpang Empat Ahmad Kirang |
![]() |
---|
Pesan Gubernur SDK: Sayangi Daerah Kita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.