Literasi
Menag Nasaruddin Umar Teduh Meneduhkan
"Beliau menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan beragama, sehingga moderasi beragama semakin kokoh di Indonesia," kata Megawati.
METERI AGAMA Nasaruddin Umar
Dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia senantiasa membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menyejukkan suasana, merajut persatuan, serta menjadi teladan dalam toleransi dan moderasi beragama.
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., hadir sebagai figur yang membawa kesejukan di tengah dinamika sosial dan keberagaman bangsa. Kepribadian beliau yang teduh serta kebijakan-kebijakan yang meneduhkan telah mendapatkan apresiasi luas dari berbagai kalangan, baik tokoh nasional, pemuka agama, politisi, maupun masyarakat internasional.
Apresiasi dari Mantan Presiden dan Wakil Presiden
Sejumlah tokoh nasional memberikan pandangan positif terhadap kiprah Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama. Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dalam acara Dialog Kebangsaan PDI-P (2023), menilai bahwa kepemimpinan Nasaruddin Umar di Kementerian Agama membawa angin segar dalam penguatan kebhinekaan.
"Beliau menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan beragama, sehingga moderasi beragama semakin kokoh di Indonesia," kata Megawati.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, dalam wawancaranya dengan Kompas (2024), menyebut beliau sebagai sosok yang tidak hanya memahami nilai-nilai agama secara mendalam, tetapi juga mampu membangun dialog yang konstruktif dengan berbagai pihak.
"Pak Nasaruddin memiliki ketenangan dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan isu-isu keagamaan yang sensitif. Itu yang membuatnya dihormati oleh berbagai golongan," ujar Jusuf Kalla.
Sambutan Hangat dari Pemimpin Organisasi Keagamaan
Dari kalangan pemuka agama, Nasaruddin Umar dinilai sebagai jembatan yang menyatukan umat beragama. Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam diskusi di Jakarta Islamic Centre (2024), menegaskan bahwa pendekatan beliau dalam membangun harmoni sosial sangat relevan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.
"Keteduhan dan kesantunan Pak Nasaruddin menjadi cerminan dari Islam rahmatan lil ‘alamin," ujarnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, dalam wawancara dengan Republika (2024), menilai bahwa kebijakan yang diusung oleh Nasaruddin Umar senantiasa mengedepankan keseimbangan dan kebersamaan.
"Di tengah berbagai tantangan global, beliau tetap teguh dalam menyuarakan Islam yang damai dan inklusif," kata Haedar.
Nasaruddin Umar Dimata Tokoh Perempuan
Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini, dalam seminar di Universitas Indonesia (2024), menilai bahwa beliau telah membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan dalam diskursus keagamaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.