Literasi
Menag Nasaruddin Umar Teduh Meneduhkan
"Beliau menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan beragama, sehingga moderasi beragama semakin kokoh di Indonesia," kata Megawati.
"Beliau selalu menekankan pentingnya kesetaraan dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dalam Islam," ujarnya.
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, dalam wawancara dengan The Jakarta Post (2024), menambahkan bahwa kebijakan Nasaruddin Umar di Kementerian Agama telah banyak membantu dalam mempromosikan kesetaraan gender di berbagai institusi keagamaan.
"Kita butuh lebih banyak pemimpin yang memiliki visi yang jelas terhadap keadilan gender seperti beliau," katanya.
Kesaksian dari Tokoh Agama Non-Muslim
Ketua PHDI, I Gusti Ngurah Sudiana, dalam pernyataannya kepada Antara (2024), menyatakan bahwa Nasaruddin Umar adalah figur yang menghargai pluralitas dan memperjuangkan hak-hak umat beragama tanpa diskriminasi.
"Kita melihat bagaimana beliau selalu mengajak pada persatuan dan kesejukan," ujarnya.
Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, dalam wawancara dengan Katolik News (2023), juga menyampaikan hal serupa.
"Beliau telah membuka ruang dialog yang lebih luas bagi semua agama, sehingga toleransi dan kerukunan semakin kuat," ungkapnya.
Ketua Matakin, Xuesheng Uung Sendana, dalam acara Dialog Lintas Agama Kemenag (2024), menilai bahwa Nasaruddin Umar telah berperan besar dalam memastikan hak-hak keberagamaan masyarakat Khonghucu diakui dan dihormati.
"Beliau adalah pemimpin yang adil dan bijak dalam menyikapi keberagaman," katanya.
Ketua Umum Walubi, Siti Hartati Murdaya, dalam wawancara dengan CNN Indonesia (2024), menambahkan bahwa sikap tenang dan terbuka yang dimiliki Nasaruddin Umar mencerminkan pemimpin yang matang dan penuh kebijaksanaan.
"Kita butuh lebih banyak pemimpin seperti beliau yang memandang keberagaman sebagai kekuatan, bukan ancaman," kata Hartati.
Pandangan Tokoh Dunia
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa, dalam forum internasional di Riyadh (2023), menyatakan bahwa pendekatan moderat yang diusung oleh beliau sejalan dengan upaya global dalam menciptakan perdamaian antaragama.
"Indonesia beruntung memiliki seorang pemimpin agama seperti Prof. Nasaruddin Umar," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.