Berita Mamuju Tengah

KISAH ASMIR, Pria Cacat di Mamuju Tengah Akibat Kecelakaan Kerja Butuh Uluran Tangan

Sengatan listrik saat bekerja merenggut kemampuan Asmir untuk berdiri dan mencari nafkah. 

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
KORBAN KECELAKAAN KERJA - Asmir, saat ditemui di kediamannya, Dusun Mess, Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (18/3/2025). Asmir menderita cacat permanen akibat kecelakaan kerja. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Seorang pria bernama Asmir (26) hidup di sebuah gubuk kecil berdinding kayu lapuk, beratapkan daun rumbia di Dusun Mes Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat (Sulbar).

Ia hidup bersama istri dan dua anaknya masih balita.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Selasa (18/3/2025), hidup mereka jauh dari kata layak.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Sanjango Mamuju Tengah Geruduk Kantor Desa dan Minta Kades Dicopot

Saat hujan turun, air dengan mudah menembus atap rumah mereka.

Hal itu dikarenakan, banyak atap rumahnya bocor.

Empat tahun Silam, Asmir adalah seorang buruh bangunan bekerja keras demi menghidupi keluarganya. 

Namun, musibah mengubah segalanya.

Sengatan listrik saat bekerja merenggut kemampuan Asmir untuk berdiri dan mencari nafkah. 

Kini, ia hanya bisa duduk tak berdaya, bergantung pada istri dan belas kasih tetangga untuk sekadar makan sehari-hari.

“Dulu saya bisa kerja untuk keluarga, tapi sekarang saya hanya bisa melihat istri yang banting tulang," ucapnya saat ditemui Tribun-Sulbar.com, di kediamannya, Selasa (18/3/2025). 

"Saya ingin bekerja lagi, tapi kondisi ini membuat saya tidak bisa berbuat apa-apa, Saya hanya bisa berharap ada yang membantu keluarga kami,” harapnya.

Di tengah keterbatasannya, sang istri tak punya pilihan selain bekerja serabutan. 

Setiap hari, ia berjalan menyusuri desa, mengumpulkan buah kelapa untuk dijual dengan harapan bisa membawa pulang sedikit uang agar anak-anak mereka tidak kelaparan. 

Namun, pendapatan didapatnya sering kali tak cukup, sementara kebutuhan terus menghimpit.

Sementara itu, Kepala Dusun Mess, Rahmat saat ditemui awak media, menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi keluarga Asmir.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved