Harga Bahan Pokok

Harga Bumbu Dapur di Pasar Pekkabata Polman Naik, Cabai Rawit Rp 65 Ribu per Kg

Di tingkat pengecer, cabai rawit merupakan komoditas bumbu dapur harganya meroket paling tinggi dari Rp 45 ribu per kilo naik menjadi Rp 65 ribu per k

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
HARGA BAHAN POKOK NAIK - Jejeran bumbu dapur di kompleks Pasar Sentral Pekkabata, jelang bulan suci Ramadhan harga sejumlah kebutuhan pokok khususnya bumbu dapur mengalami kenaikan di Kabupaten Polman,Kamis (27/2/2025). Di tingkat pengecer, cabai rawit merupakan komoditas bumbu dapur harganya meroket paling tinggi dari Rp 45 ribu per kilo naik menjadi Rp 65 ribu per kilo. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Harga sejumlah kebutuhan pokok khususnya bumbu dapur mengalami kenaikan alami kenaikan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (27/2/2025).

Tingginya permintaan warga menjadi penyebab kenaikan harga sejumlah bumbu dapur ini.

Baca juga: Korupsi? Belasan Kepala Desa di Mamuju Tengah Diperiksa Polda Sulbar

Baca juga: Tersangka Korupsi Kapal DKP Majene Segera Diumumkan, Ini Penjelasan Kejaksaan

Kenaikan harga terpantau terjadi di Pasar Pekkabata, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali , Kamis (27/2/2025). 

Di tingkat pengecer, cabai rawit merupakan komoditas bumbu dapur harganya meroket paling tinggi dari Rp 45 ribu per kilo naik menjadi Rp 65 ribu per kilo.

Disusul cabai besar yang sebelumnya dijual seharga Rp 24 ribu per kilo kini naik menjadi Rp 35 ribu per kilo.

Harga bawang merah juga naik menjadi Rp 35 ribu per kilo dari harga awal Rp 30 ribu per kilo. 

Begitu pun dengan harga telur ayam ras yang naik menjadi Rp 50 ribu per rak dari harga awal Rp 48 ribu per rak.

Diakui pedagang, kenaikan harga ini sangat dikeluhkan para konsumen. Mereka harus memutar otak untuk menyiasati kenaikan harga tersebut.

“Paling tinggi kenaikannya cabai rawit, dari 45 jadi 60. Pembeli mengeluh, terpaksa kita campur-campur barang biar lebih murah sedikit,” ujar salah satu pedagang Hadaria kepada wartawan.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Polman Fatriasmal mengungkapkan, kenaikan harga kebutuhan merupakan fenomena rutin setiap menjelang hari-hari besar.

“Setiap menghadapi hari-hari besar pasti seperti itu, harga naik, biasanya didahului bumbu dapur untuk rumah tangga,” ujarnya.

Dia menyebut naiknya harga barang kebutuhan disebabkan tingginya permintaan tidak sebanding dengan stok yang ada.

“Stok kurang sementara permintaan banyak karena mungkin menghadapi bulan suci ramadhan,” katanya lagi.

Dia memperkirakan kenaikan harga ini masih akan terus terjadi hingga mendekati hari raya Idul Fitri mendatang.

“Mungkin saja kalau mendekati hari raya akan mengalami kenaikan lagi,harga kebutuhan,”pungkas Fatriasmal.(*).

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved