Penolakan Tambang Pasir

Alasan Warga Desa Kalukku Barat Mamuju Hadang Alat Berat Perusahaan PT Jaya Pasir Andalan

Aksi ini merupakan bentuk protes warga terhadap aktivitas penambangan pasir yang akan dilakukan oleh PT Jaya Pasir Andalan di Dusun Kayu Mate.

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Andhika
Penolakan Tambang Pasir - Ratusan Warga Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (25/2/2025). Warga hadang alat berat milik PT Jaya Pasir Andalan. Warga khawatir aktivitas penambangan ini akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan bencana banjir yang akan timbul dari aktivitas tambang tersebut. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ratusan warga Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), hadang alat berat milik PT Jaya Pasir Andalan.

Aksi ini merupakan bentuk protes warga terhadap aktivitas penambangan pasir yang akan dilakukan oleh PT Jaya Pasir Andalan di Dusun Kayu Mate.

Baca juga: Kronologi Viral Oknum Polisi Kaimana Diduga Rudapaksa 2 Anak di Bawah Umur, Ditangkap di Pulau Seram

Baca juga: Kasus Pemukulan Emak-emak di Lapangan Voli Polman Diselesaikan Damai

Warga khawatir aktivitas penambangan ini akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan bencana banjir yang akan timbul dari aktivitas tambang tersebut.

Warga juga menolak karena akan merusak lingkungan sepanjang muara sungai.

Salah seorang warga Amin mengatakan, kemarin ada masuk alat berat dan ternyata itu untuk tambang.

"Sementara warga di sini masih menolak adanya tambang tersebut," ucap Amin saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (25/2/2025)

Amin menambahkan, masyarakat sudah menyampaikan ke pemerintah Desa tentang penolakan aktivitas penambangan tersebut.

Lebih lanjut Amin mengatakan, warga juga sudah mengusulkan ke pemerintah Desa masa tenggang waktu perusahaan untuk mengeluarkan alat berat tersebut paling lambat sepekan.

"Kalau tidak diindahkan warga akan mengambil tindakan tersendiri," ungkap Amin.

Amin mengatakan, Keberadaan alat tersebut bisa menimbulkan konflik sosial di kalangan masyarakat.

"Masyarakat saat ini menyegel alat tersebut," ucapnya 

Sebelumnya, ratusan warga dari Desa Kalukku Barat dan Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat, Senin (21/10/2024).

Aksi ini bertujuan menolak keberadaan tambang pasir di desa mereka.

Rifai, salah satu perwakilan warga yang mengikuti aksi, mengungkapkan harapannya agar izin tambang tersebut dicabut oleh pemerintah.

"Kami meminta agar perusahaan ini dicabut izinnya karena akan merusak lingkungan, yang nantinya akan menyebabkan kerusakan perkebunan dan pertanian warga," ujarnya (*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved