Bentrok Mahasiswa vs Polisi

Usut Tuntas Kasus Bentrok Mahasiswa vs Polisi di Mamuju Kapolda: Hukum Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu

Kapolda menyatakan komitmennya ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. 

Editor: Ilham Mulyawan
Polda Sulbar
Kapolda Irjen Pol. Adang Ginanjar saat menyampaikan permohonan maaf di depan mahasiswa 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat, Irjen Pol Adang Ginanjar berjanji akan mengusut tuntas kasus bentrok antara mahasisa versus anggota polisi di Mamuju.

Kapolda menyatakan komitmennya ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. 

"Kami tidak akan main-main dalam menangani kasus ini. Hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu," ujar Adang.

Adang berjanji bakal menindak tegas anggotanya yang terbukti melanggar hukum. 

Hal ini disampaikan Kapolda sebagai respons atas aksi protes besar-besaran yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Manakarra terkait dugaan tindakan kekerasan oleh oknum polisi terhadap salah satu kader HMI, Rabu (1/1/2025) malam.

"Di hadapan adik-adik mahasiswa dan masyarakat, atas nama Kapolda dan staf, saya menyampaikan permohonan maaf. Jika ada anggota saya yang melanggar, saya pastikan akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," ujar Irjen Pol Adang Ginanjar.

Kapolda menegaskan, sebagai anggota Polri, setiap personel harus menjadi teladan bagi masyarakat. 

Dirinya juga meminta mahasiswa untuk tidak takut menyuarakan aspirasi dan memastikan kasus ini akan diproses secara transparan.

"Kepada adik-adik mahasiswa, tidak perlu takut. Saya pastikan kasus ini akan kami proses sesuai hukum yang berlaku. Jika ada pelanggaran, kami akan menindak tegas oknum tersebut sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

Baca juga: Ulah Anggota Hingga Bentrok dengan Mahasiswa di Mamuju, Kapolda Sulbar Sampaikan Permohonan Maaf

Baca juga: PENYEBAB Bentrok Mahasiswa vs Polisi di Mamuju, Berawal Kunjungan 2 Polisi ke Asrama Putri

Lebih lanjut, Irjen Pol Adang Ginanjar menyebutkan bahwa masyarakat Sulawesi Barat adalah masyarakat yang baik dan percaya semua masalah dapat diselesaikan melalui komunikasi dan koordinasi yang baik.

Sebelumnya diberitakan, aksi demonstrasi digelar oleh HMI Manakarra di depan Mapolresta Mamuju, Jalan KS Tubun, pada Rabu malam (1/1/2025). 

Aksi ini dipicu oleh dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap salah satu kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Manakarra.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa vs Polisi Bentrok di Depan Polresta Mamuju

“Salah satu kader terbaik HMI Manakarra mendapatkan tindakan tidak terpuji oleh oknum polisi,” ungkap salah seorang peserta aksi. 

Mereka meminta agar oknum yang diduga terlibat segera ditindak dan dijatuhi hukuman yang setimpal.

Ratusan mahasiswa itu melakukan aksi unjuk rasa di tengah jalan dan juga membakar ban bekas.

aksi demonstrasi di depan Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (1/1/2025).
aksi demonstrasi di depan Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (1/1/2025). (abdul Rahman)

Pantauan Tribun-Sulbar.com, terlihat massa HMI dan mahasiswa lainya juga menutup jalan hingga bergantian orasi di depan Kantor Polres.

Nampak massa aksi berusaha menerobos pagar kantor Polresta Mamuju, karena mereka tidak menerima salah satu kader HMI dihajar oleh oknum polisi.

Diduga kemarahan massa aksi itu dipicu salah satu kader HMI dikeroyok oleh oknum polisi di sebuah asrama putri mahasiswa di Kota Mamuju.

Terlihat massa aksi ricuh bahkan sempat saling dorong ketika mahasiswa berhasil lolos menerobos pagar Kantor Polresta Mamuju.

"Awal dari konflik ini (demonstrasi) ini karena diduga ada oknum polisi yang selalu datang ke asrama putri IPM Mateng. Bahkan oknum polisi itu sudah ditegur termasuk bapak yang punya rumah kontrakan sudah menegur dan tidak pernah mendengar. Sehingga anak-anak (mahasiswa kader HMI ) menegur, setelah itu ada cekcok antara mereka," kata Ketua HMI Cabang Manakarra Ansar saat ditemui Tribun-Sulbar.com.

Ansar menuturkan, setelah adanya saling cekcok, kemudian datang sejumlah anggota polisi didugaa angkatan 51 yang langsung melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang juga kader HMI.

"Setelah ada cekcok, setelah itu datanglah satu kompi anggota kepolisian angkatan 51 dan melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang berada di asrama putri," terangnya.

Ia menuturkan, aksi ini tidak akan berakhir dan akan terus berlanjut dan besok mahasiswa akan melanjutkan aksi di Polda Sulbar.

Kronologi Kejadian

Awal mula perkelahian antara mahasiswa dengan polisi di depan kantor Polresta Mamuju pada Rabu (1/1/2025) malam.

Informasi dihimpun berdasarkan Bahan keterangan (Baket), awalnya pada Rabu tanggal 1 januri 2025 sekitar pukul 07.30 wita bertempat di Asrama putri yang terletak di Jl Baharuddin lopa, Mamuju, Sulawesi Barat dua polisi inisial Bripda SA dan Bripda IA mengunjungi asrama putri.

Bripda SA ke Asrama Putri ingin bertemu dengan kekasihnya yang memang tinggal di sana.

Namun kemudian dia mendapat teguran, sehingga terjadilah perkelahian tersebut.

Setelah kejadian, Bripda SA merasa tidak terima, lalu memanggil teman seangkatannya untuk datang secara beramai-ramai di tempat tersebut.

Beberapa saat kemudian setelah Bripda SA menghubungi teman-teman seangkatannya melalui via telepon, datanglah rombongan baja 51 berjumlah kurang lebih 50 orang mengerumuni asrama putri.  (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved