Kasus Uang Palsu UIN
Indomaret di Mamuju Nyaris Jadi Korban Uang Palsu, Pelanggan Bayar Pakai Uang Rp100 Ribu
minimarket telah memberikan instruksi kepada seluruh karyawan untuk lebih teliti saat menerima uang dari pelanggan.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Minimarket Indomaret yang berada di Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, Sulawesi Barat nyaris menjadi korban peredaran uang palsu pada Minggu (22/12/2024).
"Tadi pagi, waktu pelanggan mau membayar, saya perhatikan uangnya dan ternyata itu uang palsu," ujar Reski, kasir Indomaret.
Awalnya ia menemukan uang palsu saat seorang pelanggan hendak membayar belanjaannya.
Uang palsu tersebut berupa satu lembar pecahan Rp100 ribu.
Reski menambahkan, sejak maraknya peredaran uang palsu di wilayah Sulawesi Barat, pihak minimarket telah memberikan instruksi kepada seluruh karyawan untuk lebih teliti saat menerima uang dari pelanggan.
"Kami langsung menyobeknya agar tidak bisa digunakan lagi," imbuh Reski.
Staf UIN Meninggal
Diduga syok Namanya disebut-sebut dalam kasus uang palsu, seorang staf kampus UIN Alauddin Makassar inisial M meninggal dunia.
M meninggal sebelum sempat diperiksa polisi.
Dalam kasus uang palsu yang dicetak di kampus UIN Alauddin Makassar itu, polisi telah menetapkan 17 tersangka, dengan dalang utamanya adalah Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim.
Baca juga: Diduga Syok Namanya Disebut Kasus Uang Palsu, Staf UIN Alauddin Makassar Meninggal Sebelum Diperiksa
Baca juga: BERITA FOTO: Kondisi Jalan di Dusun Malolo Desa Karataun Mamuju Becek dan Longsor Akibat Hujan
"Informasi mengenai dugaan keterlibatan M memang sempat terdengar di lingkungan kampus, tapi tidak dilanjutkan karena belum ada bukti yang cukup untuk mendalaminya. Kami belum memiliki bukti yang mengarah ke pernyataan tersebut," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, Sabtu (21/12/2024).
Para tersangka ditangkap di beberapa lokasi, termasuk Makassar, Gowa, Wajo, dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Sejumlah barang bukti, termasuk uang palsu yang diproduksi di Perpustakaan UIN, berhasil diamankan.
Mesin pencetak uang palsu yang ditemukan di kampus tersebut diduga dibeli seharga Rp 600 juta, dan diimpor dari China.
Mesin pencetak uang palsu awalnya ditemukan di rumah seorang pengusaha inisial ASS sebelum dipindahkan ke kampus UIN Alauddin karena kapasitas yang lebih besar dibutuhkan.
Kasus Uang Palsu, Eks Kepala Perpustakaan UIN Makassar Menangis di Hadapan Hakim Minta Keringanan |
![]() |
---|
Dituding Punya Uang Palsu dan Rp 700 T, Annar Melawan , Akan Lapor Irjen Yudhiawan dan AKBP Reonald |
![]() |
---|
Tersangka Annar Sampetoding Tak Mau Disebut Jadi Aktor Utama Pembuatan Uang Palsu di UIN Makassar |
![]() |
---|
Diduga Syok Namanya Disebut Kasus Uang Palsu, Staf UIN Alauddin Makassar Meninggal Sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Nama Lengkap 17 Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Ada ASN Sulbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.