Peserta PPPK Meninggal

SOSOK Ahmad Peserta PPPK yang Meninggal di Mata Rekan Kerja, Pekerja Keras dan Dedikasi Tinggi

Menurut keterangan rekannya sesama guru di MTS 1 Pasangkayu bernama Nur Asia, almarhum Ahmad meninggal di pukul 08.30 WITA tadi pagi.

Penulis: Taufan | Editor: Ilham Mulyawan
Taufan Tribun Sulbar
Nur Asia, guru MTS 1 Pasangkayu, rekan almarhum Ahmad saat diwawancarai 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Seorang peserta tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sekaligus tenaga pendidik di MTS 1 Pasangkayu, bernama Ahmad (45) meninggal saat hendak mengikuti ujian tes di Mamuju, Rabu (4/12/2024).

Menurut keterangan rekannya sesama guru di MTS 1 Pasangkayu bernama Nur Asia, almarhum Ahmad meninggal di pukul 08.30 WITA tadi pagi.

"Tadi pagi pukul 08.00 WITA, saya ditelfon teman di Mamuju, kalau almarhum drop dan ingin dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju," terangnya, saat ditemui di kantor MTS 1 Pasangkayu, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu.

Kemudian pada pukul 08.30 WITA, Nur Asia mendapat telepon lagi yang mengatakan bahwa Ahmad meninggal dunia, saat di perjalanan menuju RS Bayangkara.

Nur Asia menjelaskan sebelum almarhum drop, dia sudah menunjukkan gelagat aneh.

"Saya dengar, katanya pak Ahmad di sana selalu terlihat ceria,  padahal yang saya tahu beliau sementara sakit," ujarnya.

Dia menerangkan, almarhum Ahmad memang memiliki riwayat penyakit tulang belakang yang selalu kambuh, akibat pernah jatuh saat bermain bola.

Bahkan sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk transfusi darah.

Semasa hidup, almarhum juga kerap meminum obat penghilang nyeri.

Baca juga: PSM Makassar Vs Borneo FC: Latyr Fall Cetak Gol, Victor Luiz Justru Jadi Man of The Match, Mengapa?

Baca juga: CARA Mengubah Kata Sandi Facebook

"Karena penyakitnya itu, banyak kali dia drop di sekolah, tapi tetap masuk kerja," terangnya.

Akan tetapi menurut pihak keluarga, almarhum meninggal akibat penyakit jantung.

Rekan-rekan dan istri alamarhum Ahmad menangis histeris saat berada di RS Bhayangkara Mamuju, Jl Arteri, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (4/12/2024).
Rekan-rekan dan istri alamarhum Ahmad menangis histeris saat berada di RS Bhayangkara Mamuju, Jl Arteri, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (4/12/2024). (Tribun Sulbar / Abd Rahman)

Lebih lanjut, Nur Asia mengatakan rekannya itu mulai masuk di MTS 1 Pasangkayu pada tahun 2009, sebagai guru honorer.

"Tahun ini dia mendaftar PPPK bersama istrinya. Sempat saya larang untuk tidak ambil ujian di Mamuju karena khawatir penyakitnya itu kambuh, tapi dia tetap bersikeras,"  ujar Nur Asia.

Di matanya, almarhum Ahmad merupakan pekerja keras dan dedikasi tinggi.

Dia dikenal sebagai pribadi yang ramah, serta setia kawan.

"Bertahun-tahun saya kenal, baik sekali orangnya," ujar Nur Asia, sambil meneteskan air mata.

Hal senada juga dikatakan oleh kepala MTS 1 Pasangkayu, Jabaruddin Roar.

jenazah Ahmad peserta PPPK yang meninggal saat akan ujian berada di RS Bhayangkara.
jenazah Ahmad peserta PPPK yang meninggal saat akan ujian berada di RS Bhayangkara. (abdul Rahman)

"Rajin sekali almarhum itu, biar sementara sakit tetap kerja," ujarnya.

Almarhum Ahmad tinggal di Desa Pedanda, Kecamatan Pedongga, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat.

"Saat ini jasadnya masih di Mamuju, dan akan dibawa ke kampung halamannya Polewali Mandar (Polman). Kami dari pihak sekolah rencana mau ke sana untuk melayat," tambah Jabar. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved