Demo Mahasiswa

Demo Mahasiswa di Kantor Bawaslu Polman Diwarnai Ketegangan, Tutup Jalan Trans Sulawesi

Mahasiswa menutup jalan lantaran aksi mereka tak direspon baik oleh jajaran Gakkumdu Polman.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa menutup akses Jl Trans Sulawesi, di depan Kantor Bawaslu Polman Jl Muh Yamin, Kelurahan Pekkabata, Senin (25/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Polewali Mandar (Polman) diwarnai ketegangan dengan para pengendara, Senin (25/11/2024).

Pantauan Tribun-Sulbar.com, ketegangan terjadi saat sejumlah mahasiswa menutup akses Jl Trans Sulawesi.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Kapus Mehalaan Mamasa Segera Direkomendasi Bawaslu ke BKN

Baca juga: BMKG: Sulawesi Barat Tidak Berpotensi Gempa Megathrust

Tepatnya di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Polman Jl Muh Yamin, Kelurahan Pekkabata, Polewali.

Mahasiswa menutup jalan lantaran aksi mereka tak direspon baik oleh jajaran Gakkumdu Polman.

Para mahasiswa ini menuntut kejelasan kasus dugaan politik uang menjelang tahapan pencoblosan di Pilkada Polman 2024.

Kasus itu kini ditangani oleh Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Polman.

Para pengguna jalan yang melintas di lokasi aksi ini pun harus antre, sempat menimbulkan kemacetan.

"Kami sebagai elemen masyarakat akan terus memantau dan ikut mengawasi jalannya Pilkada Polman demi demokrasi," ujar koordinator aksi, Deby saat menyampaikan orasinya.

Deby menyampaikan akan menutup akses jalan Trans Sulawesi jika tuntutan mereka tidak segera diterima.

Para peserta aksi diarahkan untuk membentangkan spanduk seruan aksi di tengah jalan.

Serta membakar tiga ban bekas, kobaran api di tengah jalan sempat jadi penghalang para pengendara.

Mahasiswa juga nampak secara bergantian menyampaikan orasi, hingga pihak kepolisian turun tangan menenangkan peserta aksi.

"Kami meminta agar jajaran Gakkumdu segera menyelesaikan kasus dugaan politik uang yang videonya marak beredar di sosial media," ungkapnya.

Dia menambahkan politik uang merupakan ancaman serius bagi kelangsungan demokrasi di Polman. 

Menurutnya praktik ini mencederai prinsip keadilan dan merusak integritas dalam memilih calon pemimpin.

Adapun tuntutan HMI Cabang Polman kepada Sentra Gakumdu dalam aksi ini :

Mengusut tuntas kasus politik uang tanpa kompromi. 

Menindak pelaku, baik pemberi maupun penerima, dengan sanksi tegas sesuai undang-undang. 

Evaluasi kinerja bawahan Bawaslu dari tingkat kecamatan hingga desa, dan jajaran pengawasan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved